Diduga Terlibat Teroris, Densus 88 Tangkap Pedagang HP, Tukang Madu, Tukang Cukur Hingga PNS

Namun, ia enggan menyebutkan detail apa kaiatannya. Secara tersirat Alfian mengungkapkan bahwa WS merupakan ahli elektro.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
surabaya.tribunnews.com/ist
Polisi menjaga rumah salah satu terduga teroris yang digrebek di Probolinggo. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 kembali menangkap para terduga teroris.

Para terduga teroris yang saat ini telah diamankan oleh densus 88 itu memiliki berbagai macam profesi.

Para terduga teroris in ada yang berprofesi sebagai Pedagang HP, Tukang Madu, Tukang Cukur rambut bahkan ada juga Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Salah satunya WS, pedagang handphone yang digelandang oleh aparat kepolisian.

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal menyatakan penangkapan dan penggeledahan WS terjadi di sebuah rumah, jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

"Sudah selesai, terduga teroris WS dan sejumlah barang buktinya sudah dibawa Densus," kata Alfian usai kegiatan, Kamis dini hari (31/5/2018) dikutip Surya.co.id.

Saat digerebek, yang WS hendak beristirahat.

Rumah IB, ketua RT di Jl Raya Wisma Tropodo Sidoarjo yang digrebek Densus 88, Rabu (30/5/2018)
Rumah IB, ketua RT di Jl Raya Wisma Tropodo Sidoarjo yang digrebek Densus 88, Rabu (30/5/2018) (surabaya.tribunnews.com/m taufik)

"Yang dikhawatirkan adalah WS ini menyimpan bahan peledak. Dan alhamdulillah setelah kami geledah kurang lebih 1 jam 30 menit, kami tidak menemukan tanda - tanda bahan peledak yang berbahaya," terangnya.

Menurutnya, penangkapan WS ada kaitannya dengan penangkapan empat terduga lebih dulu diamankan satu hari sebelumnya di Probolinggo.

Namun, ia enggan menyebutkan detail apa kaiatannya. Secara tersirat Alfian mengungkapkan bahwa WS merupakan ahli elektro.

"Dia sangat paham tentang elektro. Makanya dia buka konter hp ini. Nah, di kelompok ini, dia mekanik elektro, semacam ahlinya- lah kalau boleh dikatakan. Dia yang mengatur untuk urusan itu," urainya.

Kurang lebih 90 menit, Densus 88 Antiteror menggeledah isi ruko milik WS. Selanjutnya, terlihat Densus mengamankan sejumlah barang bukti dari dalam ruko tersebut.

Informasinya, barang bukti yang diamankan di antaranya satu busur panah, satu buku At Tauhid karangan Abu Bakar Ba'asyir, satu buku karangan Aman Abdurrahman, satu keping CD, satu laptop, dua Hp merek nokia, dua buku tabungan, satu teleskop, satu senapan angin, dan satu lisan sasaran tembak.

"Barang bukti dan yang bersangkutan sudah dibawa Densus 88 Antiteror untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Alfian.

Namun, ia lagi-lagi tidak merinci secara detail apa peran dan tergabung dalam kelompok apa WS ini.

"Semua kewenangan termasuk ranah pemeriksaan lebih lanjut ada di Densus dan Mabes Polri. Kami di sini hanya bantu back up pengamanan saat penangkapan saja," tegasnya.

Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah ruko di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (30/5/2018) malam sekira pukul 23.00.
Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah ruko di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (30/5/2018) malam sekira pukul 23.00. (SuryaMalang/Galih Lintartika)

Sehari sebelumnya, densus 88 juga mengamankan empat orang terduga teroris.

Penggerebekan densus yang didampingi oleh Polres Probolinggo Kota pada Selasa malam diamankan tiga orang terduga teroris diamankan.

Ketiganya yakni GS (54), warga Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, kakak beradik KM (52) dan KS (48), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron;

Selanjutnya, Rabu pagi, satu terduga teroris diamankan kembali. Dia adalah BK (48) asal Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Sejumlah barang bukti diamankan oleh tim Densus 88 Antiteror, di antarnya enam HP, dua buah flashdisk, satu modem, satu plastik mitasi baut, satu botol madu, dua buah pipa, satu buah pipa besar, satu tas, satu unit laptop serta satu buah avometer.

Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad membenarkan penangkapan empat terduga teroris yang tinggal di wilayah hukum Polres Probolinggo. Keempatnya, kini sudah dibawa Densus 88 Antiteror untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Jujur, kami tidak tahu dan tidak bisa memberikan komentar terkait penangkapan ini. Kami hanya dihubungi dan diminta untuk membantu proses pengamanan penangkapan empat terduga teroris ini. Ya tetap kami back up," katanya.

Dia menjelaskan, dari empat terduga satu diantaranya memang positif aktif berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

"Sekali lagi, saya tidak tahu dia terlibat sejauh mana dengan jaringan terorisme. Namun, yang jelas dia memang berstatus PNS. Nanti biarkan pihak Mabes Polri yang akan memberikan keterangan," tambahnya.

Dari total terduga teroris yang diamankan, masing-masing memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda.

Ada yang jual madu, tukang potong rambut, hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved