Ternyata Mengajari Anak Mengumpat Ada Manfaatnya Lho, Kok Bisa?

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penelitian ilmiah ini nampaknya mendukung gagasan bahwa mengumpat pada dasarnya baik.

Tidak jelas mengapa, tapi mungkin ada sesuatu yang menyenangkan tentang jenis sains otoritatif ini.

Meski dengan mengumpat seakan-akan kita dapat melanggar aturan sosial di lingkungan publik.

Penelitian telah mengaitkan umpatan dengan kejujuran, kosa kata yang lebih baik, dan bahkan dianggap dapat meredakan amarah.

Bahkan dilansir dari IFL Sciene, Emma Byrne, peneliti kecerdasan buatan (AI) mengungkap bahwa mengajarkan anak untuk mengumpat dapat membantu mereka memahami bahasa dengan lebih baik.

Menurut The Sunday Times, pada Cheltenham Science Festival di Inggris, ilmuwan mengatakan:

"Kami berusaha menjauhkan bahasa kasar dari anak-anak hingga mereka tahu bagaimana bisa menggunakannya dengan efektif."

"Belajar bagaimana menggunakan umpatan secara efektif dengan dukungan dan empati orang tua jauh lebih baik daripada melarang anak-anak mengumpat," tambahnya.

Meskipun Byrne menghabiskan banyak waktunya berbicara tentang AI dan robotik, dia memiliki ketertarikan yang mendalam dengan ilmu saraf.

Meskipun perdebatan tak mungkin lagi dielakkan, penelitian mengenai ini tetap saja kurang mendapat perhatian.

Hal ini disebabkan oleh pandangan sosial bahwa mengumpat adalah hal tabu.

Dalam sebuah karya, Byrne merujuk satu studi yang sangat mencerahkan.

Dia mengungkap bahwa bersumpah ketika kesakitan dapat mengurangi rasa sakit.

Lebih jauh, ini membuktikan bahwa rasa sakit bukan hanya fenomena biologis, tetapi juga gejala psikologis.

Intinya mengumpat memang memiliki manfaat.

Berita ini telah tayang di Instisari dengan judul Mengajari Anak Mengumpat? Kenapa Tidak, Ini Alasannya Menurut Sains