Eksperimen Mesin Waktu Hingga Alat Teleportasi, Inilah Proyek Rahasia AS, Berhasil?

Mungkin Anda pernah menonton film petualangan Sci-Fi yang sangat menarik& melibatkan mesin waktu dan alat teleportasi.

Editor: khairunnisa
Google images
ilustrasi teleportasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mungkin Anda pernah menonton film petualangan Sci-Fi yang sangat menarik& melibatkan mesin waktu dan alat teleportasi.

Alangkah menyenangkannya dapat kembali ke masa lalu atau sekedar mengintip kemungkinan di masa depan.

Namun apakah Anda termasuk yang mempercayai keberadaan benda futuristik itu, atau yang menganggapnya mustahil?

Terlepas dari ada tidaknya mesin waktu dan alat teleportasi, konon ada seorang pria bernama Andrew D. Basiago yang mengaku mengikuti proyek rahasia AS yang melibatkan dua benda tersebut.

Siapakah Andrew D. Basiago?

Dahulu Andrew D. Basiago tidak lebih dari seorang pengacara Washington dengan reputasi yang dihormati.

Baca: Inilah 6 Kelebihan IPhone yang Tak Bisa Ditiru Ponsel Android, Pantas Harganya Mahal

Namun mulai tahun 2004, citra yang dianggap sangat berharga ini mulai dipertanyakan.

Tepatnya setelah dia mengklaim bahwa dulu dia pernah mengikuti program rahasia pemerintah Amerika Serikat di bawah panji-panji Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan atau DARPA disebut "Proyek Pegasus."

Basiago
Basiago ()

Dugaan Partisipasi dalam Eksperimen DARPA

Basiago mengklaim bahwa antara tahun 1968 dan 1972, ketika Amerika terpaku pada perlombaan ruang angkasa, dia menjadi salah seorang anak yang ikut dalam eksperimen.

Dia menjelaskan bahwa alasan anak-anak digunakan sebagai subyek Proyek Pegasus adalah untuk menentukan efek mental dan fisik dari lompatan waktu pada anak-anak.

Dia juga mengungkapkan bahwa anak-anak lebih mampu menyesuaikan diri dengan pergerakan maju dan mundurnya waktu.

Baca: Jenis Kelamin Lucinta Luna Terbongkar, Krishna Murti Sebut Dirinya Justru Bingung : Namanya Beda?

Mengenai mesin teleportasi, Basiago memuji teknologi yang konon dikembangkan oleh Nikola Tesla (sebelum kematiannya pada 1943).

Membengkokkan ruang-waktu kontinum seharusnya dicapai dengan memanfaatkan apa yang disebut Tesla "Energi bercahaya."

Kemudian tirai dari "energi laten dan meresap di alam semesta" ini dapat diakses melalui mesin yang terdiri dari "dua tiang elips abu-abu" berukuran sekitar delapan kaki tinggi yang dibangun 10 meter terpisah.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved