Tak Terima Sindiran Fadli Zon Terhadap Yahya Staquf, Nuruzzaman Mundur dari Gerindra
Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mohammad Nuruzzaman menyatakan mundur diri dari Partai Gerindra.
Pria yang menjabat Wakil Sekjen Partai Gerindra ini mundur karena tak terima dengan sindiran Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon terhadap Katib Aam (Sekjen) PBNU Yahya Cholil Staquf.
Fadli Zon menyindir terkait kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel dalam kepentingan membela Palestina.
"Cuma ngomong begitu doang ke Israel. Ini memalukan bangsa Indonesia. Tak ada sensitivitas pd perjuangan Palestina. #2019GantiPresiden," cuit Fadli Zon.
Perkataan ini memancing kegeraman Nuruzzaman, yang notabene adalah Kadensus 99 Banser NU.
Dirinya langsung membalas cuitan itu dengan bertekad akan menggembosi Partai Gerindra.
Baca: Kehamilan Nenek 78 Tahun Dibantah Lewat Hasil USG, Ini Alasan Perutnya Membuncit Seperti Hamil
"Selama ini sy diam dan tidak pernah berkomentar apapun soal @Gerindra @prabowo dan @fadlizon karena saya pernah nyalon dpr ri lewat gerindra tahun 2014. Tp hari ini saya akan siap bertarung menggembosi @Gerindra krn kelakuan @fadlizon cc @GPAnsor_Satu @mantriss @GunRomli @qitmr"
Ia juga mengajak agar tidak memilih Gerindra dan PKS.
Selain itu, melalui akun Facebook-nya, ia juga menuliskan surat terbuka terkait pengunduran dirinya dari Partai Gerindra.
berikut isinya :
"Izinkan sy mundur jika iya memang sudah begini keadaanya.
Kepada Yth,
Bapak Prabowo Subianto
Ketua Umum DPP Partai Gerindra
yang saya banggakan
Dengan hormat,
Melalui surat ini saya akan sampaikan hal yang pribadi terkait posisi saya sebagai kader dan juga pandangan umum yang saya dapatkan ketika melakukan turlap yang berhubungan dengan isu dan hal strategis terkait Partai Gerindra.
Pertama, perlu saya sampaikan kepada Bapak bahwa saya bergabung dengan Gerindra pada medio 2014, tepat di masa pertarungan Pilpres. Dan saya berbangga hati bisa mengawal Bapak di perhelatan akbar Pilpres melawan Bapak Joko Widodo.