Seteru Kakak Adik Ini Hasilkan Karya Fenomenal, Adidas dan Puma Adalah Buktinya

Masing-masing mereka membuat pabrik sendiri: Adolf Dassler membuat barang merek "Adidas" sedangkan Rudolf menyebut hasilnya "Puma".

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Adidas 

Ibaratnya Adidas a la France sudah di dalam selama orang lain baru mengetuk pintu.

Adidas  dan Arena misalnya akan menyediakan pakaian bagi 35.000 pejabat dan pembantunya selama permainan Olimpiade di Moskwa.

Sejak bulan Mei di Sovyet Uni sudah dibuat sepatu Adidas. Juga di Beijing, Horst Dasslef sudah menutup kontrak.

Baca: Jalani Debut di Piala Dunia 2018, Berikut 4 Dampak Besar VAR Dalam Membantu Wasit

Baca: Rekor Baru - 5 Gol Bunuh Diri Sudah Tercipta di Babak Penyisihan Grup Piala Dunia 2018

Orang Jepang meniru sepatu Jerman untuk AS.

Di rumah, di Herzogenaurach, setelah Adi Dassler meninggal tahun 1977, semua dibagi rata antara lima orang anak, tetapi ibu Dassler tetap memegang kemudi.

Anak laki-laki Horst diminta untuk melepaskan beberapa perusahaan yang selama ini dikelola sendiri.

Dan ia diminta untuk lebih sering datang ke Herzogenaurach. Iparnya Alf Bente suami puteri tertua harus diterima sebagai partner dagang sama tinggi.

Baca: Rekor Baru - 5 Gol Bunuh Diri Sudah Tercipta di Babak Penyisihan Grup Piala Dunia 2018

Baca: Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2018 - Portug

 

Kesulitan ini tidak dialami oleh kemenakan Armin. Ia masih tetap duduk sendiri di kursi direktur Pusat Puma.

Saudaranya Gerd diberi sepertiga andil dan kedudukan kecil. Armin Dassler lain dari sepupunya Horst.

Karena itu kerajaan Adidas strukturnya lain dari Puma.

Kalau di Adidas sudah dipekerjakan pemasar yang dididik secara akademis, Armin Dassler masih bekerja seperti seorang bapak dalam keluarga. Ia lebih suka kebebasan bertindak.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2018 - Portugal Vs Maroko dan Iran Vs Spanyol

Tawaran untuk menjual usahanya ditolak dengan senyum tetapi ia juga tidak mau mengubah diri.

Pabrik Armin Dassler memproduksi di Jerman, Perancis, Austria dan Australia.

Perusahaannya memberi lisensinya di Yugoslavia, Italia dan Muangthai, di Filipina dan Argentina.

Mereka setiap hari menghasilkan 60 ribu pasang sepatu olahraga dan untuk bersantai. Angka omzetnya tetap hanya spekulasi.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved