Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ilmuwan Kini Bisa Tahu Lagu yang Anda Dengarkan Lewat Pemindaian Otak, Begini Prosesnya

Cukup dekat dengan membaca pikiran, para ilmuwan kini dapat mengidentifikasi lagu yang didengarkan orang melalui komputer.

Editor: khairunnisa
Thinkstockphotos
ILUSTRASI -dengarkan musik pakai headset 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Cukup dekat dengan membaca pikiran, para ilmuwan kini dapat mengidentifikasi lagu yang didengarkan orang melalui komputer.

Yakni dengan pindaian otak menggunakan scan fMRI yang mampu ukur aliran darah dan aktivitas otak.

Penelitian ini membantu kita memahami bagaimana pikiran bereaksi terhadap musik.

Lebih jauh, nantinya kita bahkan bisa menyusun lagu menggunakan pikiran kita.

"Meskipun masih nampak jauh untuk diwujudkan, penelitian ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkannya kelak," kata para peneliti.

Eksperimen dilakukan dengan menggunakan sistem encoding-decoding, di mana sistem komputer memantau pola aktivitas otak yang disebabkan oleh lagu-lagu tertentu.

Baca: Sering Dilakukan, 5 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Kulkas Cepat Rusak Lho

Yakni bagian mana dari otak yang menyala dan kapan waktu tepatnya.

Mereka kemudian mencoba untuk mengidentifikasi lagu yang tepat lagi hanya dari data fMRI.

Enam relawan dimainkan 40 buah musik yang meliputi musik klasik, rock, pop, jazz, dan lain-lain.

Perangkat lunak yang terhubung ke pemindai fMRI dilatih untuk mengukur aktivitas otak terhadap fitur-fitur musik termasuk nada suara, dinamika, ritme, dan timbre.

Ketika analisis selesai, beberapa lagu diulang, dan sistem komputer harus menebak lagu mana yang dipilih.

Baca: Wajah Ayu Ting Ting Diganti Foto Binatang, Audi Marissa : Harusnya Kalian Sadar Akan Risiko

Ketika komputer diberi pilihan A atau B, ia dapat memilih secara tepat.

Ini memang bukan kali pertama para ilmuwan mencoba memetakan lagu melawan aktivitas otak.

Namun eksperimen kali inilebih mendalam dengan pilihan lagu yang lebih luas dan daftar putar yang lebih bervariasi dari penelitian sebelumnya.

Lebih jauh ke depan, para peneliti mengatakan, teknik semacam ini dapat digunakan untuk mencari melodi yang paling disukai orang.

Atau sebaliknya yang paling tidak disukai.

Akhirnya, teknik baru bahkan dapat diterapkan untuk membantu orang yang memiliki masalah dengan halusinasi pendengaran.

Meski masih harus dibutuhkan lebih banyak data.

Baca: Raditya Dika Temukan Hukuman yang Cocok Untuk Koruptor: Banyak Duit Tapi Nggak Bisa Ngomong

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved