Yunarto Wijaya :Quick Count Kalah Lembaga Survei Disalahin, Real Count Kalah KPU Disalahin

Berbeda halnya dengan beberapa pihak yang saat ini melakukan protes lantaran kalah dalam quick count Pilkada Serentak 2018.

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Analis Politik Charta Politika Yunarto Wijaya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Yunarto Wijaya angkat bicara soal adanya pihak yang menyalahkan hasil quick count oleh lembaga survei.

Direktur Charta Politika tersebut juga menyinggung tentang hasil quick count Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta silam.

Menurutnya, pihak yang kalah dalam Pilkada DKI Jakarta tidak melakukan protes.

Berbeda halnya dengan beberapa pihak yang saat ini melakukan protes lantaran kalah dalam quick count Pilkada Serentak 2018.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yunarto melalui kicauan Twitternya, Jumat (29/6/2018).

"Pilkada DKI yang kalah perasaan gak ada yg protes sama quick count tuh.

Kenapa tiap yg itu kalah ya keributan selalu muncul?

Jelas2 yg ketahuan ngibul pas quick count 2014 siapa?," kicau Yunarto.

"Quick Count kalah lembaga survei disalahin, Real Count kalah KPU disalahin, Dis Count kurang pedagang disalahin," imbuh Yunarto dalam kicauannya.

Hasil quick count Charta Politika

Dari press release, Charta Politika diketahui telah melakukan hitung cepat (quick count) dibeberapa daerah diantaranya;

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karanganyar dan Belitung.

Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Pangkal Pinang dan Kota Bogor.

Dalam penghitungan cepat, Charta Politika memilih sampling secara acak dengan metode Stratified Cluster Sampling dengan tingkat kepercayaan 99 persen.

Di setiap TPS sampling, Charta Politika menugaskan satu kontributor relawan untuk mencatat hasil pemilihan dan mengirimkannya ke server yang ada di Jakarta.

Satu relawan hanya ditugaskan di satu TPS yang sudah ditetapkan.

Berikut ini hasil quick count Charta Politika.

Provinsi Sumatera Utara

1. Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah: 59,98 persen suara.

2. Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus: 40,02 persen suara.

Provinsi Jawa Timur

1. Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak: 53,48 Persen Suara.

2. Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno: 46,52 persen suara.

Provinsi Jawa Barat

1. M. Ridwan Kamil - UU Ruzhanul Ulum: 33,51 persen suara.

2. Hasanuddin - Anton Charliyan: 11,41

3. Sudrajat - Ahmad Syaikhu: 30,12

4. Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi: 24,96

Pendukung Sudrajat Syaikhu tak percaya hasil quick count

Diberitakan sebelumnya, pasangan cagub-cawagub Jabar yang diusung PKS, PAN, dan Partai Gerindra yakni Sudrajat - Akhmad Syaikhu menempati urutan kedua dalam quick count sejumlah lembaga.

Beberapa hasil survei, di antaranya Litbang Kompas, Charta Politika, LSI Denny JA, SMRC, dan Populi kompak menyebutkan bahwa pasangan nomor urut 1, yakni Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) yang diusung oleh Hanura, NasDem, PKB, dan PPP unggul dalam hasil quick count.

Menanggapi keunggulan pasangan Rindu, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, menyebut bahwa cagub dan cawagub yang diusung Partai Gerindra menang lewat hasil survei internal, dilansir TribunWow dari Kompas TV.

Ia menambahkan bahwa Partai Gerindra tak memercayai hasil survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei.

"Saya mengatasnamakan DPD Gerindra Jawa Barat, bahwa di Jawa Barat lembaga-lembaga survei yang konon katanya memiliki kredibilitas tinggi itu kami justru mohon maaf, dengan segala hormat kami tidak percaya," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar usai pencoblosan dan pengumuman hasil hitung cepat, sebagaimana dilansir TribunWow.com dari Kompas.com.

"Jadi kami menganggap perhitungan internal kami, kalau boleh klaim, kami menang," tambahnya.

Meskipun demikian, Mulyono menyebut bahwa untuk menjaga demokrasi agar tetap berjalan sehat, dirinya menyebut bahwa Partai Gerindra akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPUD Jawa Barat.

Berikut hasil hitung cepat beberapa lembaga survei di Pilgub Jawa Barat 2018, dilansir dari Kompas.com.

1. Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (Hanura, NasDem, PKB, PPP)

Litbang Kompas: 32,54%
LSI Denny JA: 32,98%
SMRC: 32,26%
Populi: 33,25%

2. Tubagus - Anton Charliyan (PDI Perjuangan)

Litbang Kompas: 12,20%
LSI Denny JA: 12,98%
SMRC: 12,77%
Populi: 12,42%

3. Sudrajat - Akhmad Syaikhu (PKS, PAN, Gerindra)

Litbang Kompas: 29,53%
LSI Denny JA: 27,98%
SMRC: 29,58%
Populi: 28,74%

4. Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi (Golkar, Demokrat)

Litbang Kompas: 25,72%
LSI Denny JA: 26,07%
SMRC: 25,38%
Populi: 25,59%

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Yunarto Wijaya: Quick Count Kalah Lembaga Survei Disalahin, Real Count Kalah KPU Disalahin

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved