Tersesat di Hutan? Coba Lakukan 4 Hal Ini Meski Kamu Tak Bawa Ponsel dan GPS
Hari ini, kita hidup di dunia dengan sistem GPS, peta digital, dan aplikasi navigasi lainnya semuanya tersedia di smartphone.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hari ini, kita hidup di dunia dengan sistem GPS, peta digital, dan aplikasi navigasi lainnya semuanya tersedia di smartphone.
Meski canggih, namun teknologi ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Ponsel tentu saja menggunakan baterai yang terbatas, terlebih GPS juga memerlukan koneksi internet yang mungkin tak dapat dijangkau dari dalam hutan.
Jika traveler tersesat di hutan tanpa membawa ponsel atau kompas, ada beberapa cara yang sekiranya dapat membantu.
Namun sebelum mengetahui ini, tetaplah ingat, tim penyelamat akan lebih menemukanmu di titik pertama traveler menghilang.
Sebaiknya traveler tetap berada di dekat lokasi itu kecuali jika ada hal serius yang membuatmu harus mencari jalan lain sendiri.
• Dinyinyiri Karena Singgung Soal Bowo Artis Tik Tok, Ridwan Kamil : Bukan Sindir Prabowo Subianto
1. Amati daratan sekitar
Traveler harus mengajukan terhadap diri sendiri:
- Jalan mana yang menurun, di daerah tertentu ini?
- Di mana sumber air terdekat?
Kedua pertanyaan itu akan mengantarkanmu pada pemukiman manusia.
Namun masih ada pilihan lain, yakni dengan mendaki lebih tinggi lagi untuk mencari tanda-tanda tempat tinggal manusia.
Semisal terjebak di tengah hutan yang lebat sekalipun, kamu harus dapat berusaha melihat celah-celahnya.
Pada malam hari, amatilah di mana sekiranya mendatangkan sumber cahaya, seperti api atau lampu jalanan yang menandakan tempat tinggal manusia.
Selain itu, kamu juga bisa berusaha mencari jejak-jejak jalan di hutan, semisal bekas jejak kaki atau ban yang dapat membawamu ke permukiman warga.
• 6 Zodiak yang Akan Beruntung dalam Asmara di Bulan Juli 2018, Ada Zodiakmu?
2. Membaca matahari
Meski membawa peta, itu tidak akan banyak membantu jika kamu tidak tahu di mana lokasimu berada.
Untungnya, Matahari dapat mengarahkanmu ke arah umum.
Pertama, temukan tongkat lurus dengan panjang sekitar satu meter, lalu tancapkan tegak lurus di tempat yang datar.
Selanjutnya, tandai bagian atas bayangan tongkat di tanah, tunggu 10 hingga 15 menit, dan tandai bagian atas bayangannya lagi.
Kemudian hasilnya akan menunjukkan, tanda pertama haruslah di sebelah barat yang kedua.
Hal ini tak lain disebabkan oleh pergerakan matahari.
• Gara-gara Berkelahi dengan Tetangga, Pria Ini Habiskan 3 Tahun Hidup di Pohon Kelapa
Bagaimana jika traveler tidak menemukan sepetak tanah datar atau tongkat lurus yang cukup panjang?
Sinar matahari masih bisa membantumu mengenali arah dengan mengamati pertumbuhan vegetasi di hutan.
Di belahan Bumi utara, sisi selatan obyek (pohon) umumnya menerima lebih banyak sinar matahari langsung daripada sisi utara.
Hal yang sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan.
Akibatnya, jika traveler mendaki di wilayah khatulistiwa, kawasan hutan di Indonesia, misalnya, sisi selatan bukit mungkin memiliki lebih banyak vegetasi/ tumbuhan daripada sisi utara.
Hal ini dapat menjelaskan kenapa lumut lebih sering tumbuh di sisi utara dari sebuah pohon karena lebih lembab.
Namun trik ini mungkin akan menjadi pilihan terakhirmu mengingat banyaknya variasi penyebab tumbuh dan persebaran vegetasi di hutan.
• Pria yang Diduga Bunuh Kekasihnya Kirim Pesan Singkat Tak Biasa Kepada Keluarga Korban
3. Membaca langit malam

Saat malam hari, traveler masih bisa mamanfaatkan langit dan gemintangnya sebagai penunjuk arah.
Ambillah dua batang dengan panjang yang berbeda.
Kemudian carilah bintang paling terang yang dapat kamu lihat dan jajarkan batang di depan untuk mengamatinya.
Tunggu beberapa menit, lalu lihat lagi, menggunakan sudut pandang yang sama.
• Ucapkan Terima Kasih ke Satpam di Depan Mal, Anak Sultan Hamengku Buwono X Dikatai Kampungan
Jika cahaya bergeser ke atas, maka kamu menghadap ke timur, sebaliknya, jika cahaya bergerak turun, kamu menghadap ke barat.
Selanjutnya, jika cahaya bergeser ke kanan maka kamu menghadap ke selatan.
Sementara pergerakan ke timur berarti kamu menghadap arah utara.
Ini bisa terjadi karena cara kerja bintang, seperti Matahari, terbit di timur dan terbenam di barat.
4. Alat non-digital
Pada akhirnya, tidak satu pun dari teknik di atas yang akan terpakai jika kamu membawa kompas yang tak membutuhkan baterai atau suar dan cermin untuk mengirimkan sinyal minta pertolongan.
• Nia Ramadhani Ungkap Pernah Dimarahi Orangtua Pacar dan Berakhir Putus, Clue-nya Penyanyi