Waspada ! Penggunaaan Gadget Terlalu Lama Bisa Sebabkan Panas Otak dan Kulit
Herlina Uinarni, dr. Sp. Rad (K) mengingatkan ada banyak pengaruh negatif lain antara hubungan penggunaan ponsel dan kesehatan tubuh.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kamu tak perlu khawatir lagi akan risiko penggunaan gadgetyang berhubungan dengan tumor atau kanker otak.
Sebab pada kenyataannya tumor atau kanker otak terjadi karena multi faktor, seperti gen, usia, jenis kelamin, gaya hidup, riwayat kesehatan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, hingga sampai saat ini belum ada penelitian yang secara pasti mengungkapkan hubungan antara kedua hal tersebut.
• Ditangkap Saat Layani Pelanggan di Rumahnya, Ini 7 Fakta Pria yang Jual Istrinya di Media Sosial
• Via Vallen Tonton Semifinal Piala Dunia Dengan Tiket VIP, Harganya Fantastis Dapat Fasilitas Mewah
Hal ini diungkapkan oleh Herlina Uinarni, dr. Sp. Rad (K).
"Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ponsel adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk dalam jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah.
Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini belum terdapat bukti ilmiah yang kuat dan skala cakupan secara komprehensif berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia," jelas Herlina saat ditemui di Universitas Atma Jaya, Pluit Raya, Jakarta Utara, Jumat (8/7).
• Nonton Semifinal Piala Dunia Pakai Jersey MU, Begini Teriakan Kecewa Via Vallen Saat Inggris Kalah
• Dikalahkan 20 Tahun Lalu di Semifinal, Kroasia Tantang Lawan Lama Prancis di Final Piala Dunia 2018
Meski begitu bukan berarti Moms dapat menggunakan ponsel dan memberikan ponsel pada Si Kecil dengan leluasa, ya.
Herlina mengingatkan ada banyak pengaruh negatif lain antara hubungan penggunaan ponsel dan kesehatan tubuh.
Berikut beberapa pengaruh negatif yang dimaksud, termasuk pula pengaruh 'memanaskan' otak dan kulit.
- Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kanker aktif menjadi 95% sel kanker aktif selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu.
- Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia yang berkembang di luar otak meningkat dua kali lipat pada pengguna ponsel dibandingkan non-pengguna.
- Beberapa penelitian menunjukan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh.
- Penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan pancaran ponsel dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
- Di USA, radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
• Bukan Agustus, Kalapas Cipinang : Ahok Bebas Murni 23 April 2019
• Kisah Luka Modric, Anak Pengungsi di Zona Perang yang Bawa Kroasia Melaju ke Final Piala Dunia
Sebuah studi menunjukan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada embrio ayam.
- Kajian di Inggris menyatakan bahwa ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya.
Dimana tingkat paparan gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu dapat lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
- Studi di Swedia menunjukan bahwa peningkatan rasa atau sensasi panas sebesar 48 kali terjadi di telinga, muka, dan kepala dari pengguna ponsel.
• Hadapi Inggris di Semifinal Piala Dunia 2018, Pemain Kroasia Tak Mau Diganti
Di Swedia pula tahun 2006 dilaporkan bahwa kita berisiko 240% lebih besar terkena kanker otak berbahaya tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
- Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali.
- Penelitian di Australia menunjukan bahwa tikus pecobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan memiliki tingkat risiko dua kali terkena kanker.
- Di Rusia, ponsel dapat meningkatkan suhu dipermukaan kulit sampai dengan 4,7 oC yang dapat mengarah timbulnya kanker kulit.
- Di Inggris, ditemukan seseorang pengguna ponsel yang meninggal karena tubuhnya dipenuhi sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
- Di USA, pengguna berat ponsel mengalami penurunan hormon melatonim yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker.
- Di Austria, perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kanker dibandingkan pengguna ponsel nonperokok.
Artikel ini tayang di Nakita -- Awas Moms! Penggunaan Gadget Bisa 'Memanaskan' Kulit dan Otak
Fadhila Auliya Widiaputri