Gerhana Bulan 28 Juli 2018

Gerhana Bulan 28 Juli 2018 - Ini Adab yang Bisa Dilakukan Umat Islam Dalam Menyambutnya

Dua kejadian tersebut menjadi bagian dari ayat kauniyah yang biasanya dibedakan dari ayat qauliyah (Al-Qur’an). Ayat berarti tanda.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
CNN Indonesia
jepretan Gerhana bulan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fenomena langit gerhana bulan dan gerhana matahari merupakan satu tanda kebesaran Allah SWT.

Akhir Januari lalu, telah terjadi gerhana bulan Super Blood Moon yang bisa disaksikan sebagian besar warga Indonesia.

Bagi anda yang terlewat menyaksikan Gerhana Bulan pada Januari lalu, jangan khawatir, karena fenomena yang sama akan terjadi lagi pada akhir Juli nanti.

Para pakar ilmu falak atau astronomi telah memprediksi pada tanggal 28 Juli 2018 akan terjadi gerhana bulan total super blood moon.

Dalam Islam, gerhana matahari dikenal dengan sebutan kusufus syamsi dan gerhana bulan dikenal dengan sebutan khusuful qamar.

Umat Islam disunnahkan melaksanakan shalat khusuf (gerhana bulan) setiap kali menyaksikan peristiwa ini terjadi.

Terkait dengan peristiwa gerhana bulan, Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 437) menyebutkan beberapa adab menyambut gerhana bulan sebagai berikut:

Artinya: “ Senantiasa memiliki rasa takut, menampakkan rasa haru, segera bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan shalat, berlama-lama dalam shalatnya dan merasakan adanya peringatan.”

Dua kejadian tersebut menjadi bagian dari ayat kauniyah yang biasanya dibedakan dari ayat qauliyah (Al-Qur’an). Ayat berarti tanda.

Muhammad Ishom, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta menjelaskan, maksudnya, representasi dari kemahabesaran Allah, yang seharusnya membuat manusia kian meresapi kehadiran-Nya dan meningkatkan intensitas penghambaan.

Dari kutipan di atas dapat diuraikan 7 adab (tata cara) menyambut gerhana bulan sebagai berikut:

- Pertama, senantiasa memiliki rasa takut.

Sepanjang peristiwa gerhana sebaiknya seseorang menunjukkan rasa takut di hadapan Allah SWT dan bukan rasa takut atas peristiwa gerhana itu sendiri.

Rasa takut itu sangat penting dalam rangka membentuk kartakter takwa kepada Allah-Nya.

Tanpa rasa takut sudah pasti seseorang akan mudah melakukan kemaksiatan.

Fahri Hamzah Minta Dikritik Oleh Anak Jokowi, Begini Respon Gibran dan Kaesang

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved