Surat Soekarno dari Lapas Sukamiskin, Harus Mandi Dalam Waktu 6 Menit

Pada malam hari kalau pekerjaan sudah selesai dan sesu­dah mandi yang lamanya ditentukan enam menit

Google images/Nanda
Ir Soekarno 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hari ini, penjara Sukamiskin, Bandung, menjadi perbincangan di dunia maya.

Penyebabnya adalah ditangkapnya kepala lembaga pemasyarakatan tersebut, Wahid Husein, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sabtu (21/7/2018).

Untuk sementara, diduga terjadi transaksi suap antara narapidana kasus korupsi dengan pejabat di Lapas Sukamiskin.

Terlepas dari kasus tersebut, lapas atau penjara Sukamiskin pernah menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia.

Suami Ditangkap KPK, Inneke Koesherawati Dikabarkan Turut Diperiksa dalam OTT Kalapas Sukamiskin

Hal ini terkait dengan sebuah surat legendaris nan historis dari Bung Karno saat dirinya di penjara yang terletak di wilayah Arcamanik tersebut.

Dilansir dari Intisari.grid.id, majalah Intisari, di edisi perdannya pada Agustus 1963, pernah memuat surat yang ada dalam buku "Dibawah Bendera Revolusi" tersebut dengan judul "Surat Bung Karno dari Pendjara Sukamiskin".

Polisi Ikut Bantu KPK Amankan Kalapas Sukamiskin Pukul 03.00 Dinihari

Berikut ini surat yang dimaksud. Tentu saja sudah kami sesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Sukamiskin, 17 Mei 1931

Saudara!

Barulah sekarang ada sepucuk surat dari Sukamiskin kepada Saudara. Lebih baik saya katakan daripada tidak sama sekali saya berkirim surat kepada Saudara. Karena orang tangkapan seperti macamku ini hanyalah sekali dalam dua minggu boleh ber­kirim surat.

Dua pekan yang lalu ada jugalah kesempatan bagiku untuk mengirimkan surat. Tetapi kesempatan itu saya pakai untuk memberi kabar kepada isteriku, bahwa saya sudah dipindahkan ke Sukamiskin, dan dia boleh datang melihat dan berbicara dengan saja dua kali dalam sebulan, serta tidak boleh membawa apa-apa sebagai tanda kasih atau oleh-oleh untukku.

Dari Jerman Sampai Indonesia, Begini Respon Pengendara di Berbagai Negara Ketika Ambulans Lewat

Berapakah lamanya? cuma sepuluh menit. Menerima su­rat bolehlah saya tiap-tiap hari: tentu saja diperiksa baik-baik.

Tidak berapa lamanya sesudah masuk ke dalam rumah kurungan, maka saya lalu bertukar pakaian dengan pakaian orang kurungan yang berwarna biru, rambutku dipotong hampir menjadi gundul, "dimilimeter" dalam bahasa Belandanya.

Hampir segala apa yang saya bawa dari rumah tahanan (di kota Bandung) – itu semuanya diambil. Besok harinya hari besar Islam; jadi saya tak perlu bekerja. 

Sehari sesudah itu saya mesti pergi berbaris ketempat……  membuat kitab tulisan: disanalah saya sampai sekarang meladeni satu daripada mesin garis dan me­sin potong yang besar-besar; tiap-tiap hari saya kerjakan berpuluh-puluh rim kertas: memedat barang, memuat dan membongkarnya.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved