Ilmuwan Temukan Hubungan Antara Mimpi dan Realita, Begini Hasilnya
Mimpi Untuk memulai ini semua, mereka merekrut 20 siswa yang mampu mengingat sesering mungkin mimpi mereka untuk dipelajari.
Jumlah kejadian yang tercatat dalam buku harian juga memiliki keterkaitan dengan intensitas gelombang theta, namun tidak dengan gelombang lambat mereka.
Selain itu, memikirkan sesuatu yang memiliki dampak emosional yang lebih tinggi memperbesar kemungkinan untuk masuk ke dalam mimpi daripada hal-hal yang membosankan.
"Ini adalah temuan pertama yang membuktikan bahwa gelombang theta memiliki keterkaitan dengan mimpi tentang kehidupan yang baru-baru ini, dan bukti terkuat bahwa bermimpi memiliki hubungan dengan proses yang dilakukan otak terhadap ingatan terbaru," kata psikolog Mark Blagrove dari Swansea University kepada New Scientist.
Ke depannya, mereka ingin menggunakan detak binaural untuk menginduksi gelombang otak theta pada subjek untuk melihat apakah ini dapat menyebabkan mereka bermimpi tentang pengalaman terbarunya.
Jika terbukti, para peneliti bisa menemukan metode untuk memanipulasi tidur dan gelombang otak theta untuk memicu proses ingatan dan emosi sebagai bentuk terapi yang pasif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Temukan Hubungan Antara Mimpi dan Realita"