Ini Sebabnya Napi Lapas Sukamiskin Boleh Pegang Uang, Ternyata Jatah Makan Sehari Cuma Rp 15 Ribu
Sanusi berkilah kalau uang tersebut merupakan uang sedekah atau zakat yang dikumpulkan dari para napi.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
Ia jua menjelaskan, ada beberapa napi yang sudah menerapkan cashless, sehingga napi tak perlu memegang uang tunai.
"Ada beberapa lapas yang cashless, kerjasama dengan bank, uangnya ditransfer keluarga dan ditampung di koperasi," ujarnya.
Sebelumnya diketahui Dirjen Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, pada Minggu (22/7/2018) kemarin.
Dalam sidak tersebut, Sri Puguh menemukan uang sejumlah Rp 112 juta yang sudah dijumlahkan dari berbagai kamar sel.
"Sudah kami label untuk masing-masing (uang), nanti dicatat di dalam Register Day dan akan dikembalikan kepada keluarganya saat keluarganya berkunjung," kata Sri Puguh di kantornya, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Menurutnya, uang-uang itu dipergunakan oleh para napi untuk membeli kebutuhan makanan dan minuman.
"Kebetulan di lapas ada koperasi. Mereka mungkin untuk beli tambahan makanan yang tidak disiapkan oleh lapas. Standar makanan yang diberikan oleh lapas adalah hanya nasi, lauk dengan buah. Satu orang tetap nilainya 15 ribu, untuk tiga kali makan. Termasuk di dalamnya disiapkan untuk air minum," ungkap Sri Puguh.
• OC Kaligis Kedapatan Simpan Gadget di Sel Lapas Sukamiskin, Yasonna Laoly Sampai Ulas Soekarno
Sri Puguh menerangkan, anggaran untuk makan dan minum untuk seluruh lapas di bawah kewenangan Kementerian Hukum dan HAM hanya berkisar pada Rp 14.000-17.000.
"Jadi kalau mereka menginginkan makanan tambahan seperti mie instan, kopi, dan sebagainya, nah itu disiapkan oleh koperasi," jelasnya.
Dari sidak tersebut, Sri Puguh dan petugas juga menemukan dan menyita televisi, lemari pendingin, kompor, microwave, katel, panci, spatula, handphone, hingga AC.