Saling Tarik dengan Buaya Di Sungai Agar Putranya Selamat, 'Abah-abah, Kaki Ulun Ada yang Menggigit'
Sempat terjadi tarik menarik antara Yanto dan Buaya tersebut agar tubuh Rahril tidak dibawa ke dalam sungai oleh buaya.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
“Di Sungai Anjir Muara Km 25 itu dari data kami di BKSD Kalsel, tak ada buaya habitat. Tapi hanya buaya jelajah. Kemungkinan besar, yang menggit Rahril itu buaya jelajah,” kata Ridwan Efendy, Rabu (1//8/18).
Menurutnya, dari data BKSDA Kalsel, kawasan Sungai Anjir merupakan daerah aliran sungai yang memang ada buayanya, tapi bukan buaya habitat.

Buaya di Sungai Anjir merupakan buaya jelajah dan sewaktu-waktu lewat sungai saja.
“Jadi harus dibedakan buaya jelajah dan jenis buaya habitat. Buaya jelajah itu hanya sewaktu-waktu saja,” katanya.
Dijelaskannya, kemunculan buaya di Sungai Anjir, bisa juga karena adanya gangguan terhadap habitat.
Jika habitat buaya lama terganggu, bisa jadi buaya tersebut akan mencari calon habitat lainnya yang baru.
“Buaya juga punya sifat daya jelajah saat habitatnya terganggu. Ketersediaan pakan buaya bisa terganggu,” katanya.
Sementara itu, Camat Anjir Muara Kabupaten Batola, Jaya langsung meminta warga tidak melakukan ativitas di sekitar sungai untuk sementera waktu sampai kondisi benar-benar aman kembali.
“Iya kita akan segera pasang larangan agar warga tidak mandi dan beraktivitas di sungai. Apalagi Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalsel menyatakan yang mengigit bocah itu adalah positif buaya. Jangan sampai ada korban jiwa lagi.,” kata Jaya, Rabu (1/8/18).
(Banjarmasinpost/Edi Nugroho)