Pilpres 2019

Banyak Polling Capres-Cawapres di Medsos, Guru Besar IPB Bilang Tak Layak Dipercaya

Ia menyebutkan kalau polling via Twitter memiliki banyak kelemahan dan tidak sesuai dengan kaidah ilmiah.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Vivi Febrianti
Twitter/kolase
Prabowo-Sandiaga dan Jokowi-Maruf Amin 

Kedua, siapa yg menjadi “sample”nya? Apakah teknik peluang bs digunakan disini? Sayangnya tdk bs digunakan krn yg ikut polling twitter bukan mereka yg terpilih tetapi mereka yg mau ikut polling saja. Juga brp jumlah “sample” yg tepat utk mencapai akurasi dan presisi tertentu?

Berbagai kelemahan tsb menjadikan data yg terkumpul tidak sahih adanya, sehingga sulit mengetahui akurasi dan presisinya. Jadi hasil polling twitter tidak layak untuk dipercaya. (Ingat kembali ya nomor 6)

Dari uraian itu jelas masalah utama dari polling twitter adalah yg melakukan polling tidak bisa mengendalikan “sample” dan “populasinya”. Seandainya kita bisa mengendalikannya, maka kita bisa mendapatkan data yg valid. Tapi apakah mungkin dilakukan pengendalian itu?

Ketahuan Nagita Slavina Karena Pukul Pengasuh, Begini Gaya Rafathar Saat Minta Maaf

Curhat Iwan Fals Dimarahi Followers Akibat Prabowo-Sandi Banyak Dipilih Dalam Polling Twitter

Sependek pengetahuan saya pengendalian “sample” dlm polling twitter sangat sulit dilakukan. Mengapa? Karena kita tdk bisa memilih “sample”nya, tdk bisa memastikan apakah yg mengisi orang Indonesia, apakah berhak memilih atau tdk, bahkan kita tidak bisa menolak robot.

Hal penting lainnya karena wawancara tidak mungkin dilakukan dlm polling twitter maka sulit melakukan verifikasi atas kebenaran atau kejujuran jawaban yg diperoleh.

Demikianlah mengapa hasil polling via twitter tidak layak dipercaya, dan cukup sebagai hiburan saja..

Terimakasih dan tabiiiiiik...!!!"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved