Idul Adha 2018
Idul Adha 2018 - UAS Jelaskan Sunah Rasul Untuk Cicipi Hati Hewan Kurban Bagi yang Berkurban
Dilansir dari tayangan YouTube pada Senin (13/8/2018), Ustaz Abdul Somad malah menanyakan balik siapa yang melarang orang yang berkurban untuk memakan
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hari Raya Idul Adha 2018 hampir tiba.
Biasanya, umat muslim merayakan hari Raya Idul Adha 2018 dengan berkurban baik sendiri maupun keluarganya.
Hewan yang biasanya dikurbankan di hari Raya Idul Adha 2018 yakni kambing dan sapi.
Nah, untuk berkurban ini, sebagian berpendapat bahwa orang yang berkurban tidak boleh memakain daging kurbannya sendiri.
Rupanya, hal itu dibantah oleh Ustaz Abdul Somad.
Dilansir dari tayangan YouTube pada Senin (13/8/2018), Ustaz Abdul Somad malah menanyakan balik siapa yang melarang orang yang berkurban untuk memakan daging kurbannya.
"Apakah boleh orang berkurban, memakan daging hewan kurbannya?," kata Ustaz Abdul Somad membacakan pertanyaan di selembar kertas.
Ustaz Abdul Somad kemudian tampak melirik ke arah kanan dan tidak langsung menjawab.
"Bapak kurban? Iya. Jangan makan dagingnya nanti ya, itu tak boleh dimakan. Dapat dari mana? Entah begitulah kata nenek moyang kami dulu," ujarnya mempraktekkan percakapan.
Ustaz Abdul Somad kemudian membacakan sebuah ayat Al-Quran.
"Makanlah, walah malah disuruh (tak boleh makan). Mana ayatnya Pak Ustaz? Surat Al Hajj : 28. Makanlah, tapi jangan semuanya. Pak ketua masjid, ini sapi tolong potongkan nanti antarkan ke rumah pahanya, kakinya, kepalanya, ekornya, kulit. Nanti kalau ada orang kayak gini di komplek kita, ambilah semua, potong sendiri, bagi sendiri, mati sendiri," jelasnya disertai candaan.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan soal sunah rasul.
• Cerita Anak di Sukoharjo Setahun Menabung untuk Beli Hewan Kurban
Kata dia, seorang yang berkurban lebih baik memakan hati hewan yang dikurbankan.
"Yang paling afdol kalau mau ikut sunah, begitu selesai salat (Idul Adha), pulang, motong, langsung belah ambil hatinya, potong sesuap, cuci, kasih garam, bakar sebentar saja, ketika matang langsung makan hatinya, itu yang dilakukan nabi," terang ustaz Abdul Somad dikutip TribunJakarta.com dari YouTube pada Kamis (16/8/2018).
"Kenapa tidak dagingnya? Dagingnya lama, teksturnya keras, matangnya lama, tapi kalau hatinya lunak, langsung potong, bakar dan makan," ujarnya.
Nah, baru kemudian sisanya yakni mulai dari daging, kulit, kaki, kepala dan sebagainya, dibagikan kepada fakir miskin.
"Bagikan ke fakir, best (terbaik), paling bagus makan hatinya sedikit, bagikan," tambahnya.
Ustaz Abdul Somad kemudian membagikan cara kedua yang bisa dilakukan oleh orang yang berkurban atas daging kurbannya tersebut.
Yakni, orang yang berkurban boleh memakan daging kurbannya, namun tidak lebih dari sepertiga bagian saja.
• Idul Adha 2018 - Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
"Setelah dipotong, sebenarnya itu jatahnya sepertiga. Sepertiga untuk yang berkurban, sepertiga untuk sahabat, kerabat, tetangga, keluarga, sepertiga lagi untuk fakir miskin," bebernya.
Untuk itu, kata dia, jika yang berkurban selama ini sering mendapat dua atau tiga kupon, tidak masalah.
"Jadi pembagian kita selama ini, antara-antara, tidak yang terlalu minim, tidak yang terlalu banyak, tidak yang terlalu afdol, tidak sepertiga, dapat dua kupon ambilah, tiga kupon tak masalah," tambahnya.
Namun, kata dia, tentu saja hal itu tetap tidak boleh melebihi sepertiganya.
"Selama jangan lebih dari sepertiga, kalau lebih kita ambil dari sepertiga, kita sudah makan jatah orang lain, haram. Tapi jangan gara-gara ini, semuanya minta sepertiga," ucap ustaz Abdul Somad.
• Idul Adha 2018 - Bolehkah Berkurban Sekaligus Akikah? Begini Kata Ustaz Abdul Somad