PKS dan Demokrat Kena Semprot Yenny Wahid Soal Isu SARA, 'Jangan Cuci Tangan, Tanggung Jawablah'
"Kita berharap, debat itu tak lagi soal-soal masalah SARA, tidak masalah intimidasi agama, tapi lebih kepada ide gagasan," ujar Suhud perwakilan PKS
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Kami, Pak SBY, komitmen untuk menjaga kebhinnekaan di sana, kami tidak akan mengizinkan satu langkah pun narasi-narasi yang berkampanye yang menggunakan isu-isu SARA," tegas Ferdinand menjawab sindiran Yenny Wahid.
Ferdinand pun menegaskan lagi kata-kata bahwa Partai Demokrat akan tetap berkomitmen untuk jaga Kebhinnekaan.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Rohmahurmuziy pun menyindir Sandiaga Uno yang disebut sebagai Santri Post-Islamisme.
"Meski menurut ketua umum PKS ini, Sandi itu juga santri," ujar Romy.
"Kan pesantren kilat," lanjut Ferdinand kepada Romy.
Najwa Shihab pun bergurau untuk menengahi perdebatan yang saling menyindir satu sama lain.
"Pokoknya kalau zaman kampanye, politisi bisa jadi apa saja. Bisa jadi kardus, bisa jadi santri, bisa jadi millenial, apapun bisa diubah sesuai kepentingan," gurau Najwa Shihab.
• Bambang Soesatyo Salah Sebut Nama Lengkap Megawati, Begini Ekspresi Ketum PDIP
Keempat bintang tamu ini pun langsung tertawa mendengar pernyataan Najwa Shihab.
"Jadi kalau parpol seperti itu rakyat harus apa?" tanya Najwa Shihab kepada Yenny Wahid.
Yenny Wahid menjawab rakyat juga tak boleh diam saja.
Menurutnya, rakyat harus mengawal perilaku politik dengan menjunjung adab yang tinggi, bukan berperilaku tanpa adab.
"Rakyat tidak boleh diam saja. Kita harus mengawal laku perilaku politik kita ini harus beradab, bukan tanpa adab Mbak Nana. Itu peran kita semua, rakyat harus terus menutut agar partai politik menyuarakannya," ujar Yenny Wahid.
Setuju dengan pernyataan Yenny Wahid, Romy juga menegaskan bahwa Pilpres 2019 ini harus tetap mengutamakan persaudaraan.
Pasalnya, Pilpres 2019 ini hanya terjadi 5 tahun sekali.
• Romahurmuziy Ungkap Sempat Ada 5 Nama Tertinggi Cawapres yang Didiskusikan Tim Dapur Jokowi
"Menurut saya, bagaimana kita menyuguhkan kontestasi yang bermartabat. Saling meninggikan, saling memuji, saling menonjolkan keunggulan, bukan saling menjatuhkan atau mencaci, karena persaudaraan kita ini seumur hidup, sementara kontestasi ini hanya 5 tahun sekali," ujar Romy.