Pilpres 2019
PKS Harap Isu SARA Tak Digunakan Kampanye, Yenny Wahid : Demokrat Ikutan Lho Yah
Yenny Wahid protes ketika PKS berharap tak ada isu SARA dalam kampanye, Demokrat bahkan disebut juga
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB), Yenny Wahid menyela pembicaraan Direktur Pencapresan dari Partai Keadilan Sosial (PKS) Suhud Alynudin soal isu soal suku, ras agama dan antargolongan (SARA).
Kala itu, Suhud Alynudin dimintai melanjutkan perbincangan mengenai sejumlah fatwa yang pernah dibuat oleh Ma'ruf Amin saat menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Awalnya Yenny Wahid bertutur soal sosok Ma'ruf Amin.
Menurut Yenny Wahid, Ma'ruf Amin dikenal sebagai Kiyai NU dan memiliki kemampuan orator yang baik.
"Kiyai NU, ulama besar, ahli fiqih, punya kemampuan orator yang baik, beliau juga mengabdi lama di NU, jadi kami hormat,' kata Yenny Wahid.
Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (16/8/2018) kembali menambahkan pertanyaannya soal fatwa yang dibuat oleh Ma'ruf Amin di MUI.
"Memang ada beberapa fatwa yang bertentangan dengan nilai-nilai yang selama ini kami perjuangkan.
Namun kami menyadari ketika Maruf Amin bukan berada dalam ruang kosong beliau menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama MUI, dimana ada banyak sekali kepentingan organisasi-organisasi islam lainnya.
Fatwa-fatwa hal-hal yang bertentangan mengenai kebhinnekaaan, hal-hal yang bertentangan dengan toleransi, kita tetap kritisi sampai sekarang, Kita tetap berjuang agar itu tidak menjadi narasi publik di dalam ruang publik," papar Yenny Wahid.
Tak terlewatkan, Ketua PPP Muhammad Romahurmuziy juga turut menanggapi soal itu.
Setelah Romy tibalah Suhud yang dimintai pendapatnya.
• PKS dan Demokrat Kena Semprot Yenny Wahid Soal Isu SARA, Jangan Cuci Tangan, Tanggung Jawablah
Suhud memilih untuk menerangkan soal pasangan Prabowo-Sandiaga Uno yang dianggap merupakan hasil dari kompromi maksimal dari partai-partai pengusung.
"Tantangan dari Prabowo dan Mas Sandi ini merupakan kompromi maksimal dari partai-partai, karena kita melihat persoalan yang dihadapi bangsa ini sangat berat, terutama ekonomi, jawaban-jawaban itu ada di Prabowo dan Sandi," ujar Suhud.
Suhud juga menambahkan harapannya di masa kampanye nanti tidak ada lagi pihak manapun yang bermain dalam isu SARA.
"Kita berharap debatnya itu nanti tidak soal-soal atau masalah-masalah sara, tidak masalah intimidasi agama, tapi lebih ke ide gagasan, dan persoalan2 bangsa yang kita hadapi selama ini," katanya.
• Gaduh NU di Penentuan Cawapres Jokowi, Yenny Wahid : NU Penjaga Moral Bukan Mesin Elektoral
Belum selesai bicara, Yenny Wahid menyela omongan dari Suhud.
Yenny Wahid mengatakan PKS juga harus turut bertanggung jawab atas isu SARA selama ini.
"Justru saya mau protes, karna yang memulai isu sara, salah satunya itu PKS, jadi PKS harus bertanggung jawab dari itu," kata Yenny Wahid.
Bahkan menurut Yenny Wahid juga ada partai lain yang turut terlibat dalam penggelontoran isu SARA.
• Kutip Omongan Gus Dur terkait Pelengseran, Alissa Wahid : Duwure Opo Se Presiden Iku ?
"Demokrat ikutan lho ya. jangan langsung cuci tangan saja, partai-partai ini harus kita tuntut pertanggungjawabannya juga," ujar Yenny Wahid.
Najwa Shihab sebagai pembawa acara langsung melempar topik pembicaraan yang sama ke Kadiv Humas dan Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
"Begitu yah pak Ferdinand, jangan bilang sekarang jangan politisasi agama kalau mainnya dulu itu juga," kata Najwa Shihab.
Ferdinand yang duduk di samping Romy langsung menanggapi pernyataan Yenny Wahid dan Najwa Shihab.
"Yang pasti sekarang takdir sudah berjalan yah, Demokrat sudah memutuskan mendukung Prabowo-Sandiaga, kami komitmen untuk menjaga kebinekaan disana, kami tidak akan mengizinkan satu langkah pun narasi yang digunakan berkampanye menggunakan isu SARA," kata Ferdinand.