Gempa di Lombok
Andi Arief: Puan Maharani Lari dari Tugas Negara Saat Datang Bencana
Andi Arief juga mengatakan, waktu paling lama yang dibutuhkan untuk rehabilitasi Lombok pasca gempa yakni dua tahun.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Usulkan Jokowi berkantor di Lombok
Andi Arief menulis, pekerjaan terberat dari bencana di Lombok ini yakni mencari korban yang tertimbun puing dan mengurus pengungsi yang berada di tenda, dan hal itu ia rasa masih bisa diatasi oleh Pemerintah Daerah.
Sehingga, alasan bencana di Lombok tak ditetapkan sebagai bencana nasional karena alasan pariwisata kurang tepat.
"Masa tanggap darurat itu masa upaya penyelamatan manusia dan pencarian korban. Pekerjaan terberat mencari korban dipuing2 dan mengurus pengungsi/orang sakit di tenda2 yang dibangun darurat dan di fasilitas kesehatan. Harusnya Pemda masih mampu.Soal Pariwisata alasan memperkeruh," tulisnya.
• Tak Hanya Bripda Ambar, Ini Sederet Paspampres Cantik yang Ketangguhannya Diakui Presiden Jokowi
• Nangis Lihat Hewan Kurbannya Disembelih Azriel, Ini Alasan Lucu Arsy Hermansyah
Untuk itu, ia pun kembali mengusulkan agar Jokowi berkantor di Lombok.
"Presiden memang perlu seminggulah pindah kantor ke Lombok, untuk memastikan semua berjalan. Memastikan Pemda yang dibantu TNI Polri BNPB dll mampu menangani masa tanggap darurat sambil persiapan membuat rencana rekon rehab yg tidak mudah dan menyedot APBN," lanjutnya.

Ia juga mengatakan, selain Tsunami di Aceh, tidak pernah ada penetapan status bencana nasional lagi di Indonesia.
"Selain Tsunami Aceh, gak pernah ada penetapan status bencana Naaional. Dalam kasus NTB ini ada kesan tidak menjadi bencana naaional karena khawatir pariwisata terganggu," tulisnya.
Andi Arief juga menuliskan, selama empat tahun Jokowi memimpin, becana Lombok ini merupakan bencana terbesar yang dialami di Indonesia.
Pun, ini merupakan bencana terberat yang dialami oleh Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB).
Untuk itu, ia berharap, pemerintah bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik.
"Selama 4 tahun berkuasa, menurut saya penanganan gempa lombok ini ujian terberat yg tak pernah dialami sebelumnya.
Juga 10 Tahun Pak TGB. Mudah2an tidak disepelekan dan jangan menganggap ada jalan pintas dan cepat menyelesaikan ini semua," tulisnya.

Andi Arief juga menegaskan kalau bencana itu bukan ujian apalagi azab.
"Gempa Lombok sudah diprediksi lama para ahli. Bahkan catatan sejarah gempa tuanya ada dan lengkap, yang terjadi akan mengulang di tempat itu. Waktunya? Makhluk berfikir bisa memeriksa siklusnya. Hanya sampai situ. Bukan ujian, apalagi Azab. Tuhan tidak pernah jahat pada manusia," bebernya.

"SBY pernah berkantor di Aceh dan Padang," tulisnya.
