Asian Games 2018
Link Live Streaming Semifinal Bulutangkis Asian Games - Kevin/Marcus Hadapi Taipei Pukul 12.00 WIB
Link Live Streaming bisa disaksikan secara langsung di indosiar dan juga di Vidio.com mulai pukul 12.00 WIB.
Penulis: Uyun | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Link Live Streaming semifinal bulutangkis Asian Games 2018 perorangan, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon akan hadapi Taipei.
Indonesia berhasil mengirimkan 4 wakilnya yang akan berjuang di babak semifinal bulu tangkis Asian Games 2018.
Keempat wakil tersebut berada di 2 tunggal putra dan 2 ganda putra.
Link Live Streaming bisa disaksikan secara langsung di indosiar dan juga di Vidio.com mulai pukul 12.00 WIB.
Link Live Streaming Semifinal Bulu Tangkis Indonesia 1
Link Live Streaming Semifinal Bulu Tangkis Indonesia 2
Jadwal pertandingan:
SEMIFINAL
±12:00 = Fajar/Rian (INA) vs Junhui/Yuchen (CHN)
±12:00 = Tai Tzu Ying (TPE) vs Saina (IND)
±13:00 = Sindhu (IND) vs Akane (JPN)
±13:00 = Jonatan Christie (INA) vs Kenta (JPN)
±14:00 = Kevin/Marcus (INA) vs Jhehuei/Yang (TPE)
±15:00 = Tien Chen (TPE) vs Anthony Sinisuka Ginting (INA)
• Menang Lawan Malaysia, Kevin/Marcus Melaju ke Semifinal Bulu Tangkis Asian Games 2018
Pada babak perempat final, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya bertanding melawan pasangan Malaysia, Tan Wee Kiong/Goh V Shem, di Istora Senayan, Minggu (26/8/2018).
Marcus/Kevin menang atas Tan Wee Kiong/Goh V Shem dalam straight game dengan skor 22-20 dan 21-19
Kevin Sanjaya mengungkapkan strateginya sehingga menang pada laga ini.
"Kami cuma fokus untuk mencari poin. Kami fokus sebaik mungkin untuk tidak melakukan kesalahan," ujar Kevin.

Sebelumnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lebih dulu lolos ke semifinal.
Mereka mengalahkan pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-17 dan 21-13.
Kini, di babak semifinal nanti, Fajar Alfian/Muhammas Rian ardianto akan bertemu unggulan nomor dua dunia dari China, Li Junhui/Liu Yuchen.
• Jokowi Diminta Nonton Video Neno Warisman Dihadang di Pekanbaru, Fahri Hamzah : Negara Ko Jadi Gini?
Tak hanya ganda putra, 2 tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting pun berhasil mencapai babak semifinal.
Keduanya bahkan mengalahkan unggulan dunia seperti Kento Momota, Shi Yuqi dan Chen Long di babak sebelumnya.
Jontahan Christie berhasil menumbangkan unggulan nomor satu dunia Shi Yuqi di babak 32 besar.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengalahkan Kento Momota dan Chen Long di babak 16 besar dan 8 besar.

Kini, keduanya kembali akan bertarung di babak semifinal.
Jonatan Christie akan melawan Kenta Nishimoto dari Jepang.
Sementara, Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan lawan Chou Tien Chen dari Taiwan.
• Kali Ketiga Tertangkap Narkoba, Fariz RM Ternyata Lakukan Transaksi di Mal Ternama
Sayangnya, untuk ganda campuran dan ganda puti Indonesia harus tumbang di babak semifinal, Minggu (26/8/2018).
Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus takluk di bawah Misaki Matsumoto/Ayaka Takahasihi dengan skor 15-21 dan 17-21.
Meski gagal melaju ke babak final, Greysia Polii./Apriyani Rahayu pun menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia.

"Saya tidak menyesal, ini pelajaran untuk Apri bagaimana menjadi juara seutuhnya. Saya sudah pernah merasakan hal ini, saya bersyukur pernah menjadi juara Asian Games bersama Nitya (Krishinda Maheswari). Adanya saya di sini adalah untuk bantu junior-junior saya bisa naik. Saya fokus dengan apa yang saya bisa, sisanya urusan Tuhan. Dia tidak kasih sekarang, ya saya terima," jelas Greysia seperti dikutip pbsi.
• Balapan MotoGP Dibatalkan Karena Cuaca Buruk, Terakhir Kali Dibatalkan Saat Rossi Berusia Setahun
Hal yang sama juga dialami pasangan Owi/Butet tau Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Mereka juga gagal melaju ke final usai ditumbangkan pasangan China Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan skor 13-21 dan 18-21.
Otomatis, Owi/Butet juga mendapatkan medali perunggu.

Kekalahan ini juga terasa sangat menyesakkan bagi Lilyana Natsir.
Pasalnya, ia sudah memutusan untuk pensiun usai Asian Games 2018.
"Ini memang jadi Asian Games terakhir saya, tidak mungkin lah empat tahun lagi saya masih ikut. Tapi kalau menghibur diri, setidaknya saya dapat medali lah. Kalau kecewa pasti ada, namanya kalah pasti kecewa. Tapi lawan kami bukan pasangan yang mudah, habis juara dunia, rangking satu dunia/ Dari awal kami persiapkan tidak akan mudah. Kami sudah menerapkan apa yang diinstruksikan pelatih, tapi memang sulit keluar dari tekanan mereka," ungkap Liliyana Natsir.