11 Tahun, Dua Nenek di Bogor Tinggal di Rumah Bilik Beratap Terpal
Bahkan untuk menutupi lubang-lubang yang bocor, tampak di beberapa bagian luar gubuk tersebut ditutupi oleh plastik dan bekas spanduk.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Sebuah rumah tempat tinggal di Kampung Ciletuh, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor tampak mengkhawatirkan.
Rumah gubuk yang cukup kecil itu dihuni oleh Ibu Ucih (50) bersama ibunya, Iot (90).
Pantauan TribunnewsBogor.com, Jumat (7/9/2018), rumah tersebut terbuat dari anyaman bambu dengan atap yang hanya dilapisi oleh terpal.
Bahkan untuk menutupi lubang-lubang yang bocor, tampak di beberapa bagian luar gubuk tersebut ditutupi oleh plastik dan bekas spanduk.
Karena sempitnya ruang di dalam, sejumlah perabotan rumah tangga pun di taruh di luar.
Ucih mengaku bahwa kondisi tempat tinggal yang mengkhawatirkan tersebut dialami sejak ia pindah rumah sepeninggal suaminya.
Saat itu, kata dia, putranya yang masih berumur 5 tahun harus ikut bersamanya tinggal di gubuk karena Ucih tak punya pekerjaan tetap.
"Kerja paling serabutan, ada yang mau dibantu, ya bantu, gitu, kadang-kadang, kalau untuk makan sehari-hari mah," kata Ucih kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (7/9/2018)
Ia mengaku sampai sekarang masih kerap tidur di gubuk tersebut bersama ibunya, Emak Iot.
Sementara putranya yang kini sudah menginjak umur 16 tahun lebih memilih tinggal dengan keluarganya yang lain.
"Pokoknya pas pindah ke sini, anak saya umur 5 tahun, sekarang umurnya udah 16 tahun, udah gak mau tinggal di sini lagi, jadi sekarang berdua aja sama emak," kata Ucih.