Kebakaran di Puncak

Kronologi Lengkap Kebakaran di Puncak yang Tewaskan 3 Anak,Dobrak Pintu Hingga Kegelisahan Sang Ayah

Ketiganya meninggal dunia lantaran terkunci dikamar dan terkepung api yang melahab habis bagian rumah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Istimewa
kebakaran di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor 

Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena menerangkan, diduga korek api tersebut dimainkan oleh ketiga korban.

"Diduga karena korban bermain korek api di kamar dan tidak ada pengawasan dari orang tua sehingga terjadi kebakaran," katanya, Rabu (12/9/2018).

Kebakaran di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor
Kebakaran di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor (TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu)

Ia menambahkan, dari informasi warga sekitar, saksi, Yusuf, melihat korban sedang bermain korek api dan terjatuh di atas kasur.

"Pada saat itu, api menyala semakin besar di rumah milik Enjun Junaidi," lanjutnya.

Yusuf pun langsung meminta tolong kepada warga sekitar untuk memadamkan api.

Bila Yenny Wahid Dukung Prabowo-Sandi, Cak Imin Mengaku Tak Khawatir

Namun, lanjutnya, ketika warga ingin mengevakuasi korban, anak-anak tersebut sudah meninggal dunia.

Ketiga korban yang meninggal dunia dibawa petugas ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

Kegelisahan sang Ayah

Kegelisahan dirasakan oleh salah seorang ayah korban kebakaran di Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Mumuh mengatakan bahwa dirinya terakhir bertemu dengan buah hatinya Rani itu dua hari sebelum kejadian.

"Iya saya kan sudah pisah dengan ibunya, Rani tinggal dengan neneknya dan ibunya, saya terakhir ketemu itu dua hari sebelum kejadian, waktu kejadian itu bukan di rumah Rani tapi di rumah pamannya," katanya.

Mumuh (kemeja kotak-kotak) ayah dari Rani, korban tewas kebakaran di Kampung Cibereum, Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Rabu (12/9/2018)
Mumuh (kemeja kotak-kotak) ayah dari Rani, korban tewas kebakaran di Kampung Cibereum, Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Rabu (12/9/2018) (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Menurutnya, tidak ada firasat apapun yang ia rasakan saat terakhir kali bertemu putrinya dua hari lalu itu.

Namun, sejak saat itu ia merasa gelisah dan tidak bisa tidur.

Ratna Sarumpaet Tuding Maruf Amin Sedang Menistakan Agama, Semoga Allah Segera Memulihkan Jiwanya

"Firasat sih tidak ada, tapi setelah terakhir ketemu itu selama dua hari saya enggak bisa tidur, enggak tau kenapa kaya ada yang kepikiran gitu," ucapnya.

Mumuh mengatakan bahwa banyak kenangan yang Ia simpan dengan sang buah hatinya.

Terlebih diusianya yang menginjak empat tahhn Rani sedang lucu-lucunya.

"Banyak kenangan kalau ketemu dia bawel, mulai cerewet sekarang, kalau diajak jalan jalan juga lagi lucu-lucunya Rani " katanya

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved