Pilpres 2019

Politikus Demokrat Sebut Orang Berhasil Tak Pernah Beriklan, Yunarto Wijaya: Ingat Billboard SI4P ?

Ferdinand Hutahaean menyindir iklan Jokowi di Bioskop dan membandingkan dengan Steve Jobs dan Jack Ma, malah dapat sindiran skak mat.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Wartakota/Kompas.com
Baliho AHY di Jakarta, dan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir iklan Presiden RI Joko Widodo yang muncul di bioskop.

Ferdinand Hutahaean menyindir orang nomor satu di Indonesia itu dengan membandingkan dengan sosok Steve Jobs hingga Jack Ma.

Menurutnya, orang berhasil itu tidak pernah mengiklankan dirinya.

Bukan malah mengiklankan diri seperti yang dilakukan Jokowi di bioskop tersebut.

Ia juga menyindir Jokowi yang menurutnya mulai menyadari kalau Jokowi sudah tidak diinginkan oleh rakyat.

"Steve Jobs tdk pernah mengiklankan dirinya, Jack Ma juga tidak. Itulah orang orang yang berhasil..!!

Ngiklanin diri koq berlebihan ampe masuk ranah private bioskop.

Sadar ya kalau sudah tidak diinginkan rakyat lagi?," tulisnya di kutip TribunnewsBogor.com, Kamis (13/9/2019).

Rupanya, sindiran Ferdinand Hutahaean itu mendapat komentar pedas dari Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Ia menanggapi cuitan politi demokrat tersebut dengan kalimat tanya.

Yunarto Wijaya mengingatkan Ferdinand Hutahaean soal billboar SI4P.

"Ingat Billboard SI4P???," tulisnya.

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (Twitter/Yunarto Wijaya)

Penelusuran TribunnewsBogor.com, billboard SI4P yang dimaksud oleh Yunarto Wijaya ini merupakan baliho besar yang memasang figur Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sebelum Prabowo Subianto memutuskan untuk menggandeng Sandiaga Uno, baliho itu memang marak di berbagai lokasi.

Dikutip dari Kompas.com baliho besar yang memajang figur AHY itu diakui Sekretaris Partai Hinca Panjaitan sebagai upaya branding putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Apakah upaya branding tersebut berkaitan dengan pencalonan AHY sebagai cawapres di Pilpres 2019? Hinca tak menjawab lugas, ya atau tidak.

Ia hanya menerangkan bahwa baliho tersebut upaya kader Demokrat untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas AHY secara baik dan elegan.

Warta Kota/Henry Lopulalan
BALIHO AHY - Baliho bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah berpose hormat berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat(27/7/2018). Pasang baliho tak terlepas dari pendaftaran Capres-Cawapres Agustus mendatang.
Warta Kota/Henry Lopulalan BALIHO AHY - Baliho bergambar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tengah berpose hormat berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat(27/7/2018). Pasang baliho tak terlepas dari pendaftaran Capres-Cawapres Agustus mendatang. ((Warta Kota/Henry Lopulalan) )

Tak terkecuali untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas partai berlogo mercy itu.

“Semua orang punya caranya untuk merancang masa depannya,” kata dia.

Di samping itu, Ferdinand Hutahaean tampak menanggapi soal pertanyaan netizen terkait baliho tersebut.

Ada yang menyindir Ferdinand sedang membicarakan baliho AHY yang kabarnya membutuhkan biaya Rp 88 miliar tersebut.

Ferdinand pun menjelaskan bedanya iklan AHY dan Jokowi.

"AHY tdk sedang bicara ttg dirinya tp memberikan spirit bg yg muda.

Beda dgn bosmu, ngomongin dirinya merasa org hebat padahal ngga hebat sama sekali," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved