Diduga Hendak Tawuran, 110 Pelajar dari Kota Bogor Diinapkan di Polsek Gunung Putri
Selain diinapkan, polisi juga mendata dan mengajak para siswa untuk mengumandangkan sholawat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI - Sebanyak 110 pelajar diamankan Polsek Gunung Putri karena diduga hendak melakukan aksi tawuran Senin (18/9/2018).
Ratusan pelajar itu diamakan di Gang Asem, Gunung Putri Utara Rt 3/12 Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, tidak ditemukan adanya senjata tajam.
Namun dalam pesan WhatsApp seorang pelajar, diketahui mereka hendak mencari siswa dari sekolah lain dengan berpura-pura menghadiri ulang tahun dan janjian bermain sepakbola.
"Pemeriksaan dari anggota saya, rupanya pelajar ini berasal dari empat sekolah berbeda yang berada di Kota Bogor, hasil yang didapat mereka menghadiri acara ulangtahun sekolah lain, dan janjian bermain bola. Hasil keterangan yang diminta dari tiga orang pelajar ini memang mereka berniat buat masalah," kata Kapolsek Gunung Putri, Kompol Yudi Kusyadi kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui, Selasa (18/9/2018) dini hari.
Sekira pukul 18.30 WIB, ratusan pelajar diangkut menggunakan dua truk.
Mereka diinapkan semalam di kantor Polsek Gunung Putri, sambil menunggu kedatangan pihak sekolah.
Selain diinapkan, polisi juga mendata dan mengajak para siswa untuk mengumandangkan sholawat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sambungnya, bahkan saat adzan tiba mereka juga diminta untuk salat.
"Jadi sementara kita mengamankan sampai pihak sekolah dan pihak orang tua datang menjemput dan melakukan pembinaan, nantinya akan kita lepas ke pihak sekolah yang datang menjemput," ungkapnya.
Kompol Yudi juga menyebut jika sekolah dari Kota Bogor ini, tidak memiliki kaitan dengan aksi balas dendam terhadap sekolah lain yang belakangan ini terlibat tawuran.
"Karena mereka lain sekolah jadi tak ada keterkaitan dengan aksi balas dendam di sekolah yang belakangan ini terlibat tawuran. Namun jika kita biarkan maka berpotensi ada aksi tawuran karena alasannya tak logis main sepakbola ke Gunung Putri menggunakan bus bergerombol dari Warung Jambu," bebernya.
Ia menambahkan untuk mencegah aksi tawuran, sekiranya masyarakat perlu terlibat membantu mengawasi dengan cara melaporkan ke kepolisian terdekat jika menemukan pelajar bergerombol.
"Kita mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti tawuran. Perlu kiranya masyarakat terlibat dalam mengawasi pelajar yang bergerombol di jalanan atau di tempat lainnya dengan cara menghubungi Polsek terdekat," himbaunya.
Hingga berita ini disiarkan, ratusan pelajar masih berada di Polsek Gunung Putri menunggu kedatangan pihak sekolah.
