IPB Wisuda 800 Orang, IPK Tertinggi 3,95

ijazah kepada 800 wisudawan dan wisudawati terdiri dari 652 orang lulusan sarjana, 46 orang lulusan bergelar profesi dokter hewan

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Afdhalul Ikhsan
Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Kabupaten Bogor mewisuda para lulusan pada wisuda tahap 1 tahun akademik 2018/2019 di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Rabu (19/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, DRAMAGA - Institut Pertanian Bogor (IPB) mewisuda para lulusan pada wisuda tahap 1 tahun akademik 2018/2019 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu (19/9/2018).

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria menyerahkan ijazah kepada 800 wisudawan dan wisudawati terdiri dari 652 orang lulusan sarjana, 46 orang lulusan bergelar profesi dokter hewan, 94 orang lulusan magist, 8 doktor.

"Guna mengikuti sidang terbuka, maka pada hari ini IPB mewisuda lulusannya sebanyak 800 orang lulusan yang terdiri dari 652 sarjana, 46 bergelar profesi dokter hewan 94 magister, 8 doktor," kata Arif dalam sambutannya di depan mahasiswa.

Selain itu, Arif membacakan dan mengapresiasi lulusan sarjana yang berhasil lulus dengan predikat pujian yakni nama Resti Cahyati dari program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan dengan IPK tertinggi 3,95.

"Untuk lulusan terbaik profesi dokter hewan adalah Dimas Novianto dengan IPK 3.9, lulusan terbaik Program Magister, Fitri Hidayati dari Program studi kesehatan dengan IPK 3.95 dan lulusan terbaik Andri Amelial Managanta dari program study ilmu Penjual Pembangunan dengan IPK 3.74," sambung Arif.

Dalam kesempatan itu, dirinya sangat berterima kasih kepada mahasiswa lulusan terbaik yang senantiasa memberikan pola dan hubungan bagi keberhasilan.

"Saya ucapkan selamat kapada lulusan dan lulusan terbaik yang senantiasa memberikan pola dan hubungan kepada masyarakat," terangnya.

Tak sampai disitu, Arif pun mengingatkan wisudawan dan wisudawati agar berkontribusi dalam setiap lini.

Utamanya, di masa depan yang akan lebih dituntut dengan percepatan pembangunan dan tehnologi.

" saat ini kita dihadapkan pada tantangan besar bagaimana kita harus merespon perubahan-perubahan yang begitu cepat yaitu adanya smart society yaitu sebuah kondisi dimana ada perubahan tenologi, robotic dan lain-lainnya," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved