Pilpres 2019

Sudjiwo Tedjo Ungkap Hasil Penelitian Doktor di London : 'Ahok Jatuh Bukan Karena Sentimen Agama'

Dalam tayangan Indonesia Lawyers Club semalam, Sudjiwo Tedjo menduga, jangan-jangan peran ulama tidak berpengaruh di pertarungan Pilpres 2019.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase/Kompas.com/Tribunnews
Sudjiwo Tedjo dan Ahok 

Ia pun tampak bingung dan mempertanyakan apa kira-kira yang jadi alasan, kenapa ia bisa merasa takut mendengar mereka mengucap takbir.

"Mereka kok kalau takbir saya takut gitu, apa karena hidup saya terlalu kotor? Tapi rasanya nggak kotor-kotor banget hidupku," ujarnya.

Kemudian Karni Ilyas menimpali pertanyaan itu dengan menjawab setengah kotor.

"Iya, setengah kotorlah," ujarnya membenarkan pernyataan Karni Ilyas.

Sindir Koalisi Prabowo-Sandi, Ruhut Sitompul: Harus Siap Kecewa Berat

Jokowi Teken Perpres Pajak Rokok untuk BPJS, Sudjiwo Tedjo Bandingkan Guru dengan Perokok

Sebab menurut dia, ketika seseorang mendengar takbir, bukanlah seharusnya membuat seseorang menteskan air mata.

"Atau karena takbirnya takbir yang mau gagah-gagahan? Karena menurut saya orang yang denger takbir, mestinya meluluh air matanya," jelasnya.

Ia kemudian mencontohkan dalang yang bagus, yakni Narto Sapto yang melegenda.

"Karena begitu ia mendalang, Nartonya hilang jadi wayangnya yang muncul. Nah maksudku begitu takbir kepada Allah SWT, nggak ada lagi manusia, sudah lebur, hinas di dalam kebesarannya, Saya udah nggak melihat GNPF lagi, udah nggak melihat Kyai Ma'ruf lagi," jelasnya.

Ia pun membandingkan pengalamannya saat mendengar takbir di Butet Pesantren.

Di mana takbir yang ia dengar di pondok pesatren tersebut terdengar sangat mengharukan.

"Takbir sekarang menakutkan lho, Pak Karni. Itu bisa nggak takbirnya agak diolah sedikit gitu," ujarnya kepada Haikal dan Taufik sambil mencontohkan dengan nada lembut dan medayu.

"Mungkin ya seperti itu, saya tidak tahu," ujarnya.

Ia lalu mencontohkan ucapan takbir yang menakutkan baginya saat ini.

"Kita Pilih Prabowo! Allahuakbar!! Takut kita, takut kita, gimana nggak, saya usul seperti itu," ujarnya lagi.

Ia juga mengatakan, bahwa ulama yang berpengaruh di Indonesia menurutnya saat ini, yakni ulama yang menunjukkan jalan menuju Tuhan, ulama para pencari Tuhan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved