Polemik Beras Bulog, Fadli Zon : Menteri Tukang Impor Harus Dicopot, Mengkhianati Petani
Pernyataan Buwas (sapaan Budi Waseso) itu diapresiasi oleh Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon ikut mengomentari soal polemik impor beras untuk Bulog.
Ia bahkan menyebut Menteri Perdagangan Enggartiasto dengan sebutan 'tukang impor'.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga mengatakan kalau Mendag Enggartiasto harus segera dicopot dari jabatannya.
Hal itu dicuitkan Fadli Zon di akun Twitternya @fadlizon, Kamis (20/9/2018) pagi.
Ia juga bahkan menyertakan tagar copotMendag di cuitannya tersebut.
"Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag," tulisnya.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Budi Waseso pun turut berkomentar atas pengadaan impor tersebut.
Hal ini dikarenakan, menurut Budi Waseso, stok beras masih aman.
Sehingga ia mengatakan kalau pemerintah tidak perlu mengimpor beras.
Pernyataan Buwas (sapaan Budi Waseso) itu diapresiasi oleh Mantan Ketua MK Mahfud MD.
Meski mengaku sering berbeda pendapat dengan Buwas, Mahfud MD menyukai gaya kepemimpinan Buwas yang tegas, terutama soal impor beras tersebut.
• Najwa Shihab Usul Beri Tanda Jeruji di Surat Suara, Bacaleg Eks Koruptor : Setuju, Malah Menarik
• TERPOPULER - Sudjiwo Tedjo Beberkan Penelitian Doktor, Ahok Jatuh Bukan Karena Sentimen Agama
Hal itu dicuitkan Mahfud MD di akun Twitternya @mohmahfudmd, Kamis (20/9/2018).
"Kata Kabulog Budi Waseso (Buwas), “Kita tak perlu impor beras, gudang Bulog msh penuh, tak mampu menampung beras impor”.
Dlm hal tertentu sy berbeda dgn Buwas, tapi dlm banyak hal saya sangat suka orang ini.
Tegas, rasional, pro rakyat; termasuk soal impor beras ini," tulisnya.
Dikutip dari TribunWow.com melalui tayangan Kompas TV, Buwas (sebutan Budi Waseso) mengatakan kebijakan impor beras merupakan kebijakan dari dirut lama.
"Mantan Dirut Bulog, dia gak ngerti itu masanya beliau itu, itung-itungannya beliau jangan dibawa ke masa sekarang.
Saya hanya bilang jangan jadi pengkhianat-pengkhianat bangsa ini, dari mana itungan dia, kayak yang paling pinter aja," ujarnya.
Ia juga mengatakan jika stok beras hingga akhir tahun masih aman dengan perhitungan masih memiliki 2,7 juta ton.
"Kita punya stok di akhir tahun ini tanpa penyerapan lagi itu ada 2,7 (juta ton beras), itu itungan pasti gak ngarang-ngarang karena saya bukan ahli itung-itungan," tambahnya.
• Sudjiwo Tejo Mengaku Takut Mendengar Takbir GNPF Saat Dukung Prabowo: Atau Karena Mau Gagah-gagahan?
• Minta Maaf pada SBY, Asia Sentinel Akui Tidak Adil Soal Pemberitaan Begini Reaksi Kader Demokrat
Selain itu, Buwas juga menyindir soal pengadaan impor beras yang dirasa tidak perlu.
"Ada yang ngomong 'perlu impor', ini pikiran dari mana, saya juga bingung ini warga negara atau bukan, ini berpikir negara bangsa atau bukan.
Cobalah kita sama-sama, gunanya berkoordinasi itu kita menyamakan pendapat, kira-kira ini lo prediksinya.
Jadi kalo saya mengeluhkan fakta gudang saya ini sudah tidak mampu menyimpan, saya harus menyewa gudang bahkan meminjam itu kan cost tambahan itu cost tambahan, ada yang jawab itu urusannya Bulog kalo soal gudang, (mengumpat)," ujar Buwas.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti, TribunWow.com/Tiffany Marantika)