Suporter Tewas

Haringga Dikeroyok Hingga Tewas, Suporter Persija Ini Keliling Stadion Cari Polisi Tapi Tak Ketemu

Saat itu, ada seorang The Jakmania yang melihat langsung pemukulan dan pengeroyokan terhadap Haringga Sirila.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
Repro ILC TV One
Ketua The Jakmania, Ferry Indrasjarie 

Ferry juga menyoroti soal koreo yang dilakukan oleh suporter Persib Bandung yang dinilai mengandung unsur provokasi.

Diketahui, dalam laga terakhir Persib Bandung kemarin, para suporter menyajikan koreo yang cukup menyita pehatian.

Di sana suporter membuat koreografi Pasukan Viking beserta kalimat psywar, 'Lawan, Hancurkan, dan menang'.

Itu tersaji di tribune timur sesaat sebelum kick-off babak pertama dilakukan pemain Persib.

Kedua adalah pemunculan dua ikon klub yang bertanding yakni Maung Bandung dan Macan Kemayoran yang ditampilkan di bagian tribune selatan.

Di gambar itu, Maung Bandung ditampilkan sebagai yang paling kuat daripada Macan Kemayoran.

Sama seperti koreografi pertama, terdapat pula kalimat psywar bertuliskan, 'Here You Die'.

"Faktanya di pertandingan kemarin itu semua memprovokasi. Ada kepala beradarah-darah dengan pedang dan itu kesorot ditampilkan di stadion, kemudian ada kata Here You Die," ucapnya.

Ia membandingkan dengan rencana koreografi yang akan dilakukan The Jakmania pada suatu laga, namun tidak diizinkan panitia pelaksana.

Hal itu dikarenakan saat itu pihaknya berencana untuk membuat koreografi dengan menampilkan 5 pemain Persija Jakarta yang menggunakan pakaian ksatria sambil membawa pedang.

Koreografi bobotoh pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Minggu (23/9/2018)
Koreografi bobotoh pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Minggu (23/9/2018) (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Namun hal itu dilarang karena menurut peraturan FIFA, senjata tajam tak bolah ditampilkan baik alat peraganya maupun dalam bentuk gambar.

Sehingga, pihaknya menilai hal itu bertolak belakang dengan yang dilakukan oleh Suporter Persib Bandung.

Selain koreografi, ia juga menyoroti soal nyanyian-nyanyian yang terdengar rasis.

"Kemarin, satu stadion itu nyanyiin lagu kita sendiri namun diganti dengan kata-kata yang tidak simpatik. Ini sebetulnya bentuk profokasi," ujarnya.

Ferry pun menceritakan, selama ini dirinya selalu merasa aman ketika berada di Bandung.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved