Mengaku Sedang Pesta Bujang hingga Temuan Kondom, Ini Sederet Fakta 23 Pria Pesta Narkoba di Sunter

Tak hanya itu, pemilik rumah juga dikabarkan sudah memiliki istri dan sang istri sedang pergi keluar kota.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Sebanyak 23 pria pelaku pesta narkoba di Sunter Agung yang ditangkap polisi pada Minggu (30/9/2018) dini hari dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Minggu siang. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebanyak 23 pria digerebek polisi di sebuah rumah tinggal di kawasan Sunter Agung, Jakarta Utara, digerebek polisi pada Minggu (30/9/2018) dini hari.

Saat digerebek, 23 pria itu tengah berpesta narkoba jenis ekstasi.

Penggerebekan itu juga kemudian jadi perbincangan netizen di media sosial.

Semua pelaku kemudian dibawa ke kantor polisi.

Berikut ini beberapa faktanya :

1. Mengaku sedang pesta bujang

Saat polisi datang, 23 pria itu mengaku sedang merayakan pesta lepas bujang atau bachelor party.

Saat polisi menggerebek, para laki-laki berusia sekitar 25-35 tahun tersebut hanya mengenakan celana dalam.

2. Diduga pesta seks sesama jenis

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian Rishadi mengatakan, penggerebekan bermula dari keresahan warga sekitar yang menduga rumah tersebut menjadi lokasi pesta seks sesama jenis.

"Sering banyak orang datang ke sana, kebanyakan laki-laki yang datang ke sana yang disinyalir mereka semua punya perilaku seks menyimpang," kata Arie dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Minggu siang.

3. Konsumsi Ekstasi

Menurut Arie, 23 orang tersebut semuanya terbukti mengonsumsi ektasi.

Empat di antaranya ditetapkan jadi tersangka karena kedapatan membawa barang haram itu.

Empat orang itu adalah DS, EK, DL, dan TM.

DS tercatat sebagai pemilik rumah lokasi pesta narkoba itu.

4. Berkenalan lewat Facebook

Arie menuturkan, 23 orang yang ditangkap tergabung dalam sebuah kelompok bernama North Face.

Mereka saling berkenalan lewat media sosial Facebook.

Kelompok North Face disebut sudah beberapa kali melakukan pesta narkoba.

Namun, hal itu umumnya dilakukan di luar negeri.

Berdasarkan keterangan pelaku, tambah Arie, anggota North Face tidak ditarik biaya untuk bergabung dalam grup.

"Masih kami dalami tapi pengakuannya tidak ada, masih kami dalami juga apakah ada prostitusi atau tidak ada," ujar Arie.

Polisi telah mengantongi identitas pemasok ekstasi ke kelompok North Face yaitu CR, FN, dan JF.

Ketiga orang itu memasok ekstasi lewat DS, EK, TM, dan DL.

"Penyalurnya sekarang sedang kami kejar, sedang kami kembangkan. Kami sudah kantongi namanya di mana pemasok ini memherikan ekstasi kepada tersangka," kata Arie.

5. Temuan kondom

Di satu rumah tersebut, polisi menciduk 23 pria yang berpesta narkoba menggunakan kedok pesta bujang atau bachelor parti menurut penjelasan Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian Rishadi.

Tak seperti pesta narkoba pada umumnya, para pria itu terciduk hanya memakai celana kolor dan mereka diduga memiliki perilaku seks menyimpang dan suka sesama jenis.

"Sering banyak orang datang ke sana, kebanyakan laki-laki yang datang ke sana yang disinyalir mereka semua punya perilaku seks menyimpang," kata Arie kepada media di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Minggu siang.

"Empat orang kedapatan menyimpan ekstasi dan yang sisanya terbukti positif menggunakan narkoba jenis ekstasi," Arie menambahkan.

Keempat tersangka tersebut adalah DS, EK, DL, dan TM.

Arie menjelaskan, dalam penggerebakan itu polisi mendapatkan barang bukti taknya 27 butir ekstasi tapi juga sejumlah kondom.

Polisi menduga, para pelaku mengonsumsi ekstasi sebelum melakukan hubungan seks.

6. Istri tuan rumah sedang keluar kota

Erwin menjelaskan kepada TribunJakarta.com pada Senin (1/10/2018), DS telah beristri namun saat penggerebekan polisi kabarnya sedang keluar kota.

Istri DS sudah pergi ke luar kota sebelum 29 September 2018, atau Sabtu lalu.

"Istrinya lagi keluar kota, dari malam Minggu sudah enggak ada. Saya kurang tahu juga ya ke luar kotanya ngapain," ungkap Erwin.

Di rumah tersebut hidup DS dan istrinya, bersama dua pembantunya.

Sejak kasus ini mencuat, hanya dua pembantu DS saja yang tersisa dan menempati rumah itu.

"Di dalam ada pembantunya doang, ada dua orang kayakya," dia menambahkan.

7. Sudah setahun tinggal

Sudah setahun belakangan DS menempati rumahnya yang saat polisi datang digunakan untuk pesta narkoba dan perilaku seks menyimpang sesama jenis.

"Dia sudah tinggal di sini kurang lebih setahunan. Masih baru lah itungannya," terang Erwin.

Erwin mengaku tak pernah sekalipun menerima laporan dari masyarakat perihal adanya kegaduhan dari rumah DS.

"Belum pernah ada sih laporan soal keberisikan dari dalam rumah ini, ya selama ini tenang-tenang saja sih," kata Erwin.

8. Dikenal akur dengan istri

Ketua RW 20, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jaya Hartanto menyebutkan, DS, pemilik rumah tempat pesta bujang pada Minggu (30/9/2018) lalu di wilayahnya, cukup proaktif.

Jaya menyebut, DS cukup proaktif, selalu cepat dan tepat waktu dalam mengurusi kelengkapan administrasi syarat tinggal di Komplek Griya Inti Sentosa.

Begitu pula dengan istrinya, MK, yang juga taat aturan.

Contohnya, meski rumah itu sudah dimiliki DS terlebih dahulu, pasangan tersebut memilih untuk menikah secara resmi untuk menempati rumah mereka.

Diketahui, sesuai dengan surat nikah mereka berdua, DS dan istrinya MK menikah pada tanggal 2 Oktober 2017. Namun, mereka berdua diketahui menempati rumah itu baru pada Januari 2018.

Jaya menuturkan, pasangan DS dan MK tidak pernah dikabarkan bertengkar atau saling cekcok masalah rumah tangganya hingga terdengar warga sekitar rumah mereka.

Menurut Jaya, istri DS malah cenderung supel dan ramah terhadap tetangganya.

Begitu pula dengan DS, yang menurut Jaya tak pernah enggan untuk berkonsultasi langsung ke kantor RT/RW untuk mengurus masalah administrasi.

Jaya menambahkan, selama berbulan-bulan tinggal di komplek itu, baik DS maupun MK tak pernah sekalipun berbuat masalah sehingga membuat mereka harus dilaporkan ke sekuriti setempat atau pihak kepolisian.

"Dia itu istrinya itu enak diajak bicara. Dia welcome kok orangnya. Jadi kita mana curiga, orang berani memberikan identitas begitu, keseharian nggak ada masalah," kata Jaya.

9. Pengusaha online

DS diketahui berjualan kosmetik dan koper secara online.

Hal itu diungkapkan oleh Erwin, seorang sekuriti Komplek Griya Inti Sentosa yang menjadi lokasi terletaknya rumah berlantai dua yang digrebek tersebut.

Erwin mengatakan, pemilik rumah di Jalan Griya Manis, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara sering memesan kosmetik dan tas koper untuk diperjualbelikan.

"Ini yang punya rumah jual koper sama kosmetik online. Saya nggak tahu deh suami istri berdua jualan atau salah satunya," kata Erwin kepada TribunJakarta.com, Senin (1/10/2018).

Erwin menyatakan, hal tersebut ia lihat dari banyaknya tukang ojek online ataupun jasa ekspedisi barang mengantarkan kosmetik dan koper ke rumah DS.

Erwin dapat mengetahuinya lantaran barang akan dicek terlebih dahulu sebelum memasuki komplek.

Dirinya juga mengaku mengetahui hal tersebut setelah beberapa kali mengobrol bersama pembantu DS.

10. Kelabui security

22 pria yang digerebek polisi dari sebuah rumah di Komplek Griya Inti Sentosa pada Minggu (30/9/2018) lalu masuk secara bertahap dan tidak secara bergerombol.

Karena itulah, sekuriti yang berjaga di gerbang masuk komplek tersebut tak mengetahui bahwa ternyata niat mereka adalah untuk melakukan pesta bujang dengan diwarnai ekstasi di sebuah rumah di komplek itu.

Ketua RW 20 Kelurahan Sunter Agung, Jaya Hartanto mengatakan, saat itu memang sekuriti Komplek Griya Inti Sentosa kebobolan.

"Mereka saat itu masuknya bertahap, nggak langsung bergerombol semua," kata Jaya kepada TribunJakarta.com saat ditemui Senin (1/10/2018) malam di kantornya.

Jaya juga mengatakan, saat para pria tersebut melapor ke sekuriti komplek, mereka tidak semuanya mengakui bahwa rumah yang mereka tuju adalah kediaman DS di Blok A no. 15.

"Ya ada yang bilang ke A lah, ke B lah, pokoknya nggak semua bilang mau ke situ (rumah DS)," kata Jaya.

"Ya kan mereka ada yang naik Grab lah, ada yang naik apa. Nggak semua naik mobil. Karena pasti kan mereka ganggu parkir, jadi bisa kita tegur," tambahnya. (Kompas.com/TribunJakarta.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved