Gempa di Donggala

Korban Tewas Capai 1.407 Orang Akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng, Jokowi Tak Makan Sejak Pagi

Presiden Jokowi juga Rabu tadi meninjau kembali korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
(KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)
Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Iriana tiba di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Kunjungan Jokowi ke Palu untuk kedua kalinya pasca-gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala. Presiden menemui korban gempa dan tsunami yang dirawat dan mengungsi di Bandara Sis Al-Jufri. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah terus bertambah.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) jumlah korban tewas saat ini sebanyak 1.407 orang.

Data tersebut diupdate terakhir pada Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WIB.

Presiden Jokowi juga Rabu tadi meninjau kembali korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah.

Saking padatnya agenda Presiden jokowi, bahkan ia nyaris tidak sempat untuk melakukan makan siang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengutip Kompas.com saat jumpa pers di Kantor BNPB mengatakan, selain korban tewas yang jumlahnya diperoleh sementara 1.407 orang, tercatat juga sebanyak 2.549 orang menderita luka berat.

Menurutnya, saat ini korban luka tengah dirawat di rumah sakit.

"Yang sudah dimakamkan 519 jenazah," bebernya.

Ia melanjutkan, korban meninggal dunia berasal dari Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi.

Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.
Puing bangunan di Perumnas Balaroa akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

Seluruh korban meninggal adalah warga Indonesia.

Data lainnya, masih ada 113 orang yang dinyatakan hilang dan 152 orang tertimbun.

Sementara jumlah pengungsi tercatat 70.821 orang.

Mereka mengungsi di 141 titik pengungsian.

"65.733 unit rumah rusak," papar Sutopo.

Saat ini, Presiden Jokowi pun sudah menunjuk Wapres Jusuf Kalla untuk memimpin penanganan gempa dan tsunami di Sulteng.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi melalui cuitan di akun Twitter resmi, @jokowi, Rabu (3/10/2018).

"Yang terpenting dalam situasi pascabencana adalah penanganan cepat! Untuk itu, saya telah menunjuk Bapak Jusuf Kalla untuk memimpin jalannya penanganan bagi para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Saya sendiri, pagi ini kembali datang ke Palu dan mengunjungi Donggala," ujar Jokowi melalui Twitter.

Rupanya, orang nomor satu di Indonesia itu sampai tidak sempat makan siang lantaran padatnya agenda kunjungan kerja dilokasi gempa dan Tsunami.

Diketahui, Presiden Jokowi beserta rombongan melakukan kunjungan kerjanya di Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018).

Sejak pagi hingga siang, Jokowi meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Lalu, usai tinjauan, Kepala Negara memimpin rapat terbatas di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

Dari bandara, Jokowi tak langsung kembali ke Jakarta.

Menaiki kendaraan double cabin disopiri asisten ajudannya, Iptu Syarif, Jokowi bertolak menuju salah satu rumah makan di Kota Palu, yakni Warung Pangkep.

Presiden Jokowi saat mendatangi lahan lapang yang dulunya adalah komplek perumahan di Petobo, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Komplek perumahan itu habis tertimbun lumpur akibat adanya likuefaksi pasca gempa hebat di kota Palu.
Presiden Jokowi saat mendatangi lahan lapang yang dulunya adalah komplek perumahan di Petobo, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Komplek perumahan itu habis tertimbun lumpur akibat adanya likuefaksi pasca gempa hebat di kota Palu. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)

Presiden Jokowi tiba di rumah makan bertembok kayu papan itu sudah sore hari yakni pada pukul 16.15 WITA.

Ia terlebih dulu melaksanakan shalat ashar di bagian belakang rumah makan itu sebelum bergabung dengan sejumlah menteri dan pejabat Istana yang menunggu di meja makan.

Ketika keluar dari ruangan shalat, Jokowi sempat menyapa wartawan yang ikut dalam rombongan.

Ia mengaku sama dengan awak media belum makan sejak pagi lantaran berkeliling meninjau para korban dan lokasi gempa

"Pada belum makan kan dari pagi?" tanya Jokowi.

"Belum, Pak," jawab wartawan, kompak.

"Ya sama," ujar dia diiringi tawa.

Ia kemudian duduk di antara Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Puan Maharani dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Adapun, duduk mengelilingi meja makan, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djonggala.

Jokowi mengatakan, makan siang 'terlambat' ini bukan tanpa maksud.

Sesuai arahan sebelumnya, Jokowi ingin roda perekonomian masyarakat di Palu segera bangkit.

"Dengan begini kan kita membangkitkan ekonomi di rakyat. Memang seharusnya begitu," ujar Jokowi.

Tak lama kemudian, semangkuk sop saudara khas Makassar tiba.

Asap mengepul dari permukaan mangkuk.

Dari Presiden, menteri, para pejabat lingkungan Istana hingga wartawan disajikan menu serupa, ditambah krupuk udang.

Kompas.com sempat bertanya ke salah seorang pegawai rumah makan, apakah rumah makan itu sengaja dibuka hanya untuk makan sore Jokowi?

"Kami dari dua hari setelah gempa sudah buka," ujar dia.

Presiden serta rombongan menyelesaikan santap sorenya dalam waktu sekitar 20 menit.

Setelah itu, ia langsung kembali ke Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk bertolak ke Jakarta.

(Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado,Fitria Chusna Farisa)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved