Polemik Ratna Sarumpet

Guntur Romli : Rekam Jejak Kepemimpinan Prabowo Sudah Jatuh Sejak Kasus Ratna Sarumpaet

Timses Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut kalau rekam jejak Prabowo sudah jatuh sejak kasus penculikan dan kasus Ratna Sarumpaet.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
YouTube (Capture)
Guntur Romli, Najwa Shihab dan Ferdinand Hutahaean di Mata Najwa, Rabu (11/10/2018). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Prabowo Guntur Romli mengatakan, jejak kepemimpinan Prabowo jatuh sejak kasus Ratna Sarumpaet.

Hal itu disampaikan oleh Guntur Romli dalam dialog Mata Najwa, Rabu (11/10/2018) malam.

Pernyataan itu berawal saat timses Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera mengulas soal kisruh yang terjadi antara Menteri Perdagangan dengan Bulog soal impor beras.

"Kasihan sekali Indonesia cuma mendapatkan kualitas kepemimpinan dengan rekam jejak yang seperti ini, kita butuh Prabowo-Sandi yang memang luar biasa," ujarnya.

Mendengar pernyataan itu, timses dari Jokowi-Ma'ruf Amin kemudian menantang Prabowo untuk mengatur Ratna Sarumpaet.

Namun kemudian dari timses Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean ikut menimpali kalau kasus Ratna Sarumpaet sudah selesai, karena sudah dikeluarkan dari timses.

Mardani Ali Sera rupanya memiliki pendapat lain, yakni menurutnya kasus Ratna Sarumpaet ini menunjukan siapa Prabowo yang sebenarnya.

"Kasus Ratna Sarumpaet ini menunjukkan betapa kualitas kepemimpinan Prabowo itu gentlemen, bisa mengaku salah," jelasnya.

Pernyataan itu ditanggapi lagi oleh Budiman Sudjatmiko yang mengungkit kasus masa lalu Prabowo.

"Rekam jejak soal gentlemen, ketika anak buahnya sebagian diadili karena melakukan penculikan terhadap rekan-rekan saya, apakah Prabowo bersama mereka ada di balik jeruji penjara? Saya ingin mengatakan bahwa syarat menjadi pemimpin gentlemen yang dikatakan Bang Mardani, gugur sejak awal tepat ketika rekan-rekan saya belum kembali sampai saat ini," bebernya.

Kemudian pernyataan itu ditanggapi oleh Ferdinand yang menyatakan bahwa kubu Jokowi bernafsu ingin memenjarakan Prabowo.

Dahnil Anzar Bandingkan Hoax Ratna Sarumpaet dengan Kecolongan Jokowi, Budiman Sudjatmiko Bahas Ahok

Pasang Wajah Sembab Di Samping Pusara Sang Istri, Indro Warkop : Kamu Bobo yang Enak ya

Sering marah-marah dan Sulit Mengambil Keputusan, Tanda Anda Sedang Stres !

"Mereka itu adalah prajurit yang sedang melaksanakan tugas, dan mereka dibebani oleh beban pikiran dan tanggung jawab," jelasnya.

Keduanya pun tampak masih asyik berseteru hingga Najwa Shihab harus berteriak menengahi keduanya dan mempersilahkan Guntur Romli untuk berbicara.

Guntur Romli kemudian menanggapi soal rekam jejak Prabowo.

"Rekam jejak dan kepemimpinan Prabowo, itu sudah jatuh dengan kasus Ratna Sarumpaet," tegasnya.

Ia bahkan menyebut bahwa kasus itu merupakan sebuah kebohongan berjamaah.

Prabowo Tidak Berpura-pura

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar menyindir aksi Presiden Jokowi naik moge dan mengenakan sneakers.

Sindiran secara tidak langsung itu disampaikan oleh Dahnil Anzar di tayangan Mata Najwa, Rabu (10/10/2018) malam.

Pada kesempatan awal, Najwa Shihab menanyakan kepada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko dan Dahnil Anzar siapa yang lebih merakyat antara Jokowi dan Prabowo.

Budiman pun membeberkan sosok Jokowi yang merupakan tetangganya dan saat itu berprofesi sebagai seorang mantri puskesmas.

"Mereka (Jokowi dan Ma'ruf Amin) hidup dengan keseharian yang sederhana," jelasnya.

Ia pun membeberkan kelebihan Jokowi lainnya yang menurutnya merakyat, yakni anak-anaknya yang tidak mengambil kepentingan dan berangat dari seorang pengusaha dari bawah.

Kemudian giliran Dahnil Anzar yang diberi kesempatan untuk membeberkan mengenai kelebihan Prabowo yang dianggapnya lebih merakyat.

"Pak Prabowo lebih merakyat karena Pak Prabowo lebih otentik, beliau hadir dengan ketidak berpura-puraan, hadir dengan orisinalitas beliau, tidak memaksakan diri untuk tampil dengan penuh kepalsuan, pencitraan dan sebagainya," kata Dahnil.

Dahnil juga kembali menegaskan kalau apa yang dilakukan Prabowo ketika tampil, itu merupakan otentisitasnya.

"Dia tidak pernah memaksakan untuk naik motor, beliau tidak pernah memaksakan diri untuk pakai sepatu yang anak muda dan sebagainya," sindir Dahnil.

Ini videonya :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved