Mardani Ali Sera Sebut Prabowo dan Timnya Pendaki Everest Pertama, Putri Gus Dur Ungkap Fakta Lain
Menurut Mardani, pada tahun 1997 itu, tak ada satu orang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukan Everest, padahal Clara sudah naik tahun 1996.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Itu artinya, Clara Sumarwati sudah tiba di Puncak Everest sekitar 7 bulan sebelum tim kopasus.
"Terima kasih Pak Mardani, krn Anda sekarang masyarakat jadi banyak yg tau kalau orang Indonesia pertama yg mencapai puncak Everest adalah Clara Sumarwati," tulis Inaya Wahid.

Pratu Asmujiono
Mount Everest adalah gunung tertinggi di dunia. Puncak Everest di perbatasan Nepal – Tibet, ketinggiannya mencapai 8.848 meter.
Mencapai puncak gunung itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi pendaki, bahkan membuat harum nama negara.
• Deddy Corbuzier Sebut Malu 7 Turunan Jika Main FTV Tema Azab, Begini Tanggapan Sang Pemain
• Soal Orasi Mardani Ali, Ternyata Ini Orang Pertama di Asia Tenggara yang Berhasil ke Puncak Everest
Pratu Asmujiono, seorang Kopassus berusia 25 tahun, adalah orang Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak itu pada 26 April 1997.
Prestasinya membuat banyak orang kagum. Tetapi, kisah spiritualnya di puncak tertinggi itu tak kalah mengagumkan.
Awalnya, misi pendakian ini diprakarsai oleh Danjen Kopasus Mayjen TNI Prabowo Subianto. Mengingat betapa bahayanya pendakian tersebut, Prabowo sempat dianggap gila.
Namun ia bergeming. Ia kumpulkan yuniornya di Kopassus dan pecinta alam. Prabowo ingin mengalahkan negara-negara tetangga yang sudah bicara ke media akan mencapai puncak gunung tersebut.
“Apa kita rela mereka mendahului kita?. Olimpiade bisa empat tahun sekali, piala dunia bisa empat tahun sekali. Mendaki Puncak Everest itu sekali dalam sejarah,” katanya memotivasi.
Gayung bersambut. Kopassus dan pecinta alam Indonesia siap menaklukkan misi ini.
Maka Tim Nasional Indonesia yang terdiri dari Kopassus, Wanadri, FPTI dan Mapala UI pun berangkat. Mereka melakukan pendakian melalui jalur selatan Nepal pada 12 Maret 1997.
Setelah melalui 46 hari, akhirnya Asmujiono sampai ke puncak Everest. Lelah, tentu. Tetapi dalam lelahnya fisik, Asmujiono merasakan kesyukuran yang luar biasa.

Ia juga menyaksikan kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dengan berani, ia membuka masker oksigennya. Ia ingin bertakbir dan mengumandangkan adzan di puncak tertinggi di dunia itu.
“Allahu akbar… Allaahu akbar..” ia berkumandang lantang, meskipun dadanya sesak berada di ketinggian itu.