Gempa di Donggala
Kabar Terbaru Gempa Sulteng, 2.256 Tewas Hingga Sahabat Komentari Tangisan Pasha Ungu: Itu Bukan Dia
Korban tercatat berasal dari Kota Palu 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemerintah masih berupaa melakukan pemulihan dilokasi gemmpa yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sudah tiga pekan berlalu insiden Gempa dan Tsunami di Sulteng.
Ribuan warga meninggal dunia, luka-luka, dan bahkan ada yang masih menghilang hinggga belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Berdasdarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 2.256 orang meninggal dunia dampak bencana di Sulawesi Tengah hingga Minggu (21/10/2018) pukul 13.00 WIB.
Korban tercatat berasal dari Kota Palu 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang.
"Semua korban sudah dimakamkan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, Minggu (21/10/2018).
Ia melanjutkan, sebanyak 1.309 orang dinyatakan masih hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.
Menurutnya, banyak bangunan dan infrastruktur yang hancur usai diterjang gempa dan tsunami pada Jumat (28/10/2018) lalu.

Kerusakan meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya.
"Data tersebut adalah data sementara, yang akan bertambah seiring pendataan yang terus dilakukan," jelasnya.
Disisi lain, Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said (Pasha Ungu) mendapat kritikan yang membuatnya sedih hingga meneteskan air mata.
Pasha mengaku siap mengundurkan diri dari jabatannya.
• Bocah 7 Tahun Korban Gempa Tsunami Palu, Diperkosa 3 Pemuda di Tempat Pengungsian
Menurutnya, seperti dikutip Kompas.com, hal itu dilakukannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota Palu pascagempa dan tsunami disertai likuefaksi pada 28 September 2018.
"Saya secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha Ungu sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Sulawesi tengah, Rabu (17/10/2018) seperti dikutip dari Antara.