Pilpres 2019

Hasil Survei Kalah, Zulkifli Hasan Sebut Kubu Prabowo-Sandi Gunakan Strategi 'Perang' Gerilya

Kubu Prabowo-Sandi mengku optimis dan akan gunakan strategi 'perang' Grilya untuk memnangkan pertarungan Pilpres 2019

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/18. (SIGID KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kubu Prabowo-Sandi memiliki strategi perang khusus untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2019.

Kubu Prabowo-Sandi akan gunakan strategi perang gerilya agar bisa memenangkan pertempuran Pilpres 2019.

Kubu Prabowo-Sandi pun memberikan respon terkait hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas mengenai tingkat keterampilan pasangan calon di Pilpres 2019.

Berdasarkan survei tersebut pasangan Prabowo-Sandi memperoleh hasil di bawah 50 persen.

Berdasarkan Survei Litbang Kompas mengenai elektabilitas Capres-Cawapres, tingkat keterpilihan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.

Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.

Survei digelar pada tanggal 24 September-5 Oktober 2018.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Adapun tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error 2,8 persen.

Menurut Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Zulkifli Hasan mengatakan, hasil survei saat ini belum tentu sama dengan hasil pemungutan suara nanti.

"Survei tuh beragam. Misalnya dulu survei Gubernur Jateng Sudirman Said cuma 6% tapi ternyata 46%. Lalu Jawa Barat misalnya itu seluruh survei waktu itu yang kita dukung dapatnya 3 persen. tetapi kan hampir 30 persen," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (25/10/2018) mengutip Tribunnews.com

Kendati demikian, kata dia, hal tersebut akan menjadi masukan bagi BPN Prabowo-Sandi dalam menghadapi kampanye tahun depan.

Jokowi Mengaku Jengkel Hingga Sebut Politikus Sontoloyo, Ruhut Sitompul : Presiden Juga Manusia

Cucu Bung Hatta Beberkan Perbedaan Kakeknya dengan Sandiaga Uno: Datuk Tidak Asbun

Kampanye Sebulan Rp 16,9 M, Sandiaga Uno Dapat Uang Segepok dari Aliansi Mahasiswa Semarang

Politisi Partai Amanan Nasional (PAN) ini mengaku optimis dalam menghadapi Pemilu mendatang.

Terlebih, sejauh ini tren atau kecenderungan elektabilitas Prabowo-Sandi terus meningkat.

"Tapi kan trennya naik dalam survei itu kami melihat tren yang paling penting. kalau tren naik berarti stategi kita sudah lumayan betul lah. tinggal sekarang di perbanyak kegiatan-kegiatan saya berharap juga seluruh partai-partai politik bekerja keras," katanya.

Zulkifli mengatakan saat ini kubu Prabowo-Sandi menggunakan strategi seperti perang geriliya.

Sebeb, yang dihadapinya ini merupakan pasangan petahana sehingga harus bekerja lebih giat lagi.

"Kita tentu tidak banyak pilihan ya. karena kan elit-elit sudah sama incumbent, pengusaha besar sama incumbent, kita tersisa apa? kita tersisa perang gerilya apatuh? ya banyak turun banyak kelapangan itu aja," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved