Pilpres 2019

Jika Prabowo Presiden, TGPF Novel Baswedan Bakal Dibentuk, Ali Mochtar Ngabalin : Jangan Mimpi !

Kubu Prabowo akan membentuk TGPF kasus Novel Baswedan jika Prabowo terpilih menjadi Presiden. Andre Rosiade menilai Jokowi tidak punya nyali.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube CNN
Andre Rosiade dan Ali Ngabalin 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Andre Rosiade, anggota Badan Komunikasi Gerindra berjanji akan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) Novel Baswedan, jika Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden.

TGPF Novel Baswedan yang akan dibentuk terlontar saat Andre Rosiade membahas pidato Presiden Jokowi soal politikus sontoloyo.

Andre Rosiade membahas soal kasus Novel Baswedan bersama Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin.

Awalnya Ali Mochtar Ngabalin menilai pernyataan Jokowi soal politikus sontoloyo sudah sangat tepat.

Hal tersebut, kata Ali Mochtar Ngabalin, sebagai peringatan bagi para politikus yang selalu saja mengganggu.

"udah bagus, udah paten, itu penting, sebagai seorang kepala negara warning itu penting.

penting bagi para pengganggu, pengacau yang kurang moralnya," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Menurut Ali Mochtar Ngabalin, pernyataan Jokowi soal politikus sontolyo ditujukan bagai para politikus yang sering mengkritisi kinerja pemerintahan.

Padahal, kata Ali Mochtar Ngabalin, saat ini pemerintah sedang berusaha keras untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi (Instagram Jokowi)

"penting bagi seorang kepala negara memberi warning bahwa kami sedang mempersiapkan Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya, saya sedang menjalankan sistem negara dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, kalau kalian ganggu akan kami hadapi dimanapun kalian berada," jelas Ali Ngabalin.

Andre Rosiade lantas menimpali pernyataan Ali Mochtar Ngabalin.

Menurut Andre Rosiade, bila Jokowi benar memiliki nyali sebaiknya membentuk TGPF kasus Novel Baswedan.

"kalau presiden berani itu bang, hebat seperti kata abang, bikin dong tim gabungan pencari fakta novel baswedan, kalau Presiden punya nyali," kata Andre Rosiade.

Kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan sendiri sampai saat ini belum terungkap siapa pelakunya.

"ini 18 bulan bang," tambah Andre Rosiade.

Andre Rosiade berujar bila Prabowo Subianto menjadi presiden di Pilpres 2019, satu hari setelah pelantikan akan langsung membentuk TGPF.

"Kalau pak Prabowo bang, menang jadi presiden dilantik 20 oktober 2019, 21 oktober kita bentuk tim gabungan pencari fakta Novel Baswedan, ini soal nyali bang, soal keberanian," kata Andre Rosiade.

Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, bahwa sebaiknya Andre Rosiade tidak bermimpi di siang bolong.

"Kalau jadi, kalau, jangan mimpi di siang bolong," kata Ali Mochtar Ngabalin.

"ini sudah jadi tapi ga punya nyali," timpal Andre Rosiade.

Baru-baru ini pidato Presiden Jokowi di pembagian 5000 sertifikat tanah di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2018) menjadi perbincangan.

Jokowi meminta masyarakat untuk berhati-hati karena banyak politikus sontoloyo.

"Hati-hati, banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo!" kata Jokowi

Melansir Kompas.com, peringatan tersebut disampaikan Jokowi dalam konteks langkah pemerintah yang akan mengucurkan dana kelurahan pada tahun depan.

Soal Dana Saksi Dibiayai APBN, Begini Kata Prabowo Subianto

Jokowi mengaku heran, program baru pemerintah dengan anggaran Rp 3 Triliun itu justru dipermasalahkan sejumlah politisi.

Jokowi : Saya Sampaikan Politikus Sontoloyo, Ya Itu, Jengkel Saya

Padahal, ia menilai dana kelurahan ini penting untuk membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas di tiap kelurahan.

Dicegat Di Jalan, Anggota Koramil Dibacok 8 Begal di Bekasi

"Itulah kepandaian para politikus, mempengaruhi masyarakat. Hati-hati, saya titip ini, hati-hati," kata Jokowi.

Jokowi meminta setiap hal tidak melulu dikaitkan dengan politik.

Sebab, kehidupan tidak hanya politik saja, ada berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, hingga budaya.

Kepala Negara berharap masyarakat bisa memilah mana politisi yang bicara jujur, dan mana politisi yang hanya bekerja untuk kepentingan pribadi dan golongan.

"Masyarakat sekarang saya lihat sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik. Sehingga jangan kita dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya untuk kepentingan sesaat, mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita," kata Jokowi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved