Pilpres 2019

Putri Bung Hatta: Jika Hatta Datang Saat Pilpres Saja, Berarti Mereka Belum Paham Bapak Bangsanya

Menurut putri Bung Hatta, daripada sibuk menyamakan dengan tokoh nasional, lebih baik tunjukkan prestasi masing-masing.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas TV
Putri Bung Hatta, Halida Hatta 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Putri ketiga Wakil Presiden ke-1 Mohammad Hatta atau Bung Hatta, Halida Hatta bicara soal politisi yang disamakan dengan ayahnya.

Hal itu disampaikan oleh Halida Hatta di acara Metro Pagi Primetime, dilansir oleh TribunnewsBogor.com, Sabtu (27/10/2018).

Dalam acara tersebut, Halida Hatta menjelaskan, keteladanan yang bisa diambil dari sosok Bung Hatta yakni soal esensinya dan proses perjuangannya.

"Juga konsistensi satu kata dengan perbuatan. Jadi beliau kalau berbicara itu sudah dalam rangkaian berpikir yang matang di pikirannya dan terutamanya niat sama cita-citanya," jelas ibunda dari Gustika Jusuf Hatta tersebut.

Kemudian, kata Halida Hatta, ha itu dibuahkan dalam tulisannya dan ucapannya, dan saat dirinya menjadi mentor bagi kader-kader partai.

"Di mana anggota partai semuanya harus bertanggung jawab," kata dia.

Ketika ditanya apakah sosok keteladanan Bung Hatta itu tidak ada di dalam diri politisi Indonesia saat ini, Halida Hatta yakin seharusnya ada.

"Saya rasa itu bisa diolah, karena manusia itu tergantung niatnya dan juga pengalamannya, jadi Bung Hatta mengalami pengalaman melihat keadaan ketika itu dijajah, bangsa tidak mempunyai kemerdekaan sendiri. Orang yang tidak bersalah dibilang bersalah, jadi itu membentuk alam pikirnya, cita-cita, tekad dan semangat," bebernya.

Kemudian soal adanya jubir timses yang menyamakan cawapres dukungannya dengan sosok Bung Hatta, Hilda Hatta justru mengingatkan ucapan ayahnya.

"Yang menyamakan itu mereka pihak mana? Seharusnya mereka mempelajari dulu sosok Bung Hatta, jadi Bung Hatta sendiri pernah mengatakan, ambil intinya dan buang kulitnya," kata dia.

Bung Hatta dan Sandiaga
Bung Hatta dan Sandiaga (blogspot/Kompas.com)

"Jadi apakah mereka yang berbicara sudah sebelumnya memperlajari setiap sosok atau tokoh satu persatu secara mendalam," tambahnya.

Hilda Hatta kemudian mengambil satu contoh, yakni mengenai kejujuran Bung Hatta dan kejernihan ucapannya.

Ia pun menyarankan, daripada menyamakan jagoannya dengan sosok lain, lebih baik unggulkan prestasinya sendiri.

"Dari situ masyarakat yang menyama-nyamakan, mereka harusnya memperlajari sendiri setiap tokoh, intinya, setiap orang mempunyai keunggulan dan prestasi masing-masing," jelasnya.

Hilda Hatta juga mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa mengenal bangsa kita, agar dalam berbicara, menulis, bersikap, bertindak itu kita kenal rumah kita atau bagaimana Indonesia ini terbentuk.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved