Pilpres 2019
Prabowo Sebut Pemimpin Tidak Berani, Adian Napitupulu : Dia Menggerutu Kebijakan Mertuanya Sendiri
Prabowo melayangkan protes kepada sosok pemimpin yang tidak berani memperjuangkan pekerjaan untuk rakyat. Timses Jokowi beri tanggapan.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Prabowo Kritik Pemimpin yang Tidak Berani , Timses Jokowi : Dia Menggerutu pada Mertuanya Sendiri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pidato Prabowo Subianto soal slogan Make Indonesia Great Again kembali mendapatkan tanggapan dari Timses Jokowi.
Adalah Adian Napitupulu, Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin ini memberikan komentarnya soal sindiran yang dilayangkan Prabowo Subianto kepada pemerintah.
Pasalnya, Prabowo Subianto tak hanya menggaungkan slogan Make Indonesia Great Again, ia juga turut menyindir pemimpin Indonesia yang menurutnya hingga hari ini tidak memiliki keberanian.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan bahwa slogan khas Donald Trump itu bisa jadi inspirasi dan diadopsi oleh bangsa Indonesia.
"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, 'Make America Great Again', dia mengatakan the important sign is American job.
Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First, Make Indonesia Great Again'," ujar Prabowo Subianto menggebu-gebu saat sambutan di rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Pondok Pesantren Minhajul Rosyidin, Pondok Gede, Kamis (11/10/2018) seperti dilansir dari Tribunnews.
Prabowo juga mempertanyakan kenapa Indonesia tidak berani mengatakan bahwa yang penting adalah pekerjaan untuk rakyat Indonesia.
"Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia," imbuhnya.
• Soal Langkah Jokowi Gratiskan Tol Jembatan Suramadu, Sandiaga Uno : Saya Apresiasi
Menanggapi hal tersebut, Timses Jokowi pun memberikan pendapatnya.
Dilansir dari channel Youtube Najwa Shihab, Adian Napitupulu dengan tegas menyatakan bahwa Jokowi, pemimpin yang seolah sedang disindir oleh Prabowo itu nyatanya tidak suka mengumbar.
Menurut Adian Napitupulu, Jokowi lebih suka untuk langsung bertindak daripada harus berteriak-teriak mengumbar suatu hal.

Bahkan menurutnya, Jokowi nyatanya telah banyak menghasilkan karya yang akhirnya saat ini bisa dirasakan oleh rakyat Indonesia.
"Jokowi tidak suka teriak-teriak. Bukan bicaranya yang besar, kerjanya yang besar. Dia tidak perlu cerita kemana-mana. Tiba-tiba ada lapangan pekerjaan. Tiba-tiba ada pabrik dan sebagainya," ujar Adian Napitupulu.
• Soal Protes Cucu Bung Hatta ke Timses Prabowo, Sandiaga Uno : Saya Jauh Lah Sangat Tidak Sebanding
Lebih lanjut, Adian Napitupulu pun memberikan kritikan balik terhadap pidato Prabowo Subianto tersebut.
Bagi Adian Napitupulu, Prabowo Subianto harusnya menambahkan alasan mengapa ia mengutip slogan Donald Trump itu.
"Yang kurang dari (pidato Prabowo) adalah penjelasan, kenapa Indonesia harus make great again ?" sambungnya.
Selain memberikan kritik, Adian Napitupulu juga melayangkan sindiran perihal kisah masa lalu Prabowo Subianto yang berkaitan dengan nasib bangsa Indonesia.
Menurut Adian Napitupulu, Prabowo tampaknya lupa dengan perangai pemerintahan orde baru.
Karenanya, Adian Napitupulu pun berucap bahwa Prabowo Subianto kini sedang menggerutu pada kebijakan mertuanya terdahulu, mendiang Soeharto.
"Sadar tidak kita, bahwa ketika mertuanya dia (Prabowo) berkuasa, 30 juta tanah diberikan pada perusahaan asing. Sadar nggak itu ? Lalu sekarang menantunya menggerutu, menggerutu pada siapa ? pada kebijakan mertuanya sendiri. Lalu Jokowi disalahkan, nggak boleh !" ungkap Adian Napitupulu.
• Kesal Sosok Kakeknya Disamakan dengan Sandiaga Uno, Cucu Bung Hatta Ajukan Protes ke Timses Prabowo
Bukan cuma memberikan sindirian kepada Prabowo Subianto perihal mertuanya, Adian juga memaparkan hal-hal apa saja yang selalu dipermasalahkan oleh kubu oposisi.
Sebab menurut Adian, hal-hal tersebut bukanlah salah pemerintah Jokowi.
Bagi Adian, Jokowi hanyalah menerima kesalahan dari masa lalu.
"Jokowi cuma menerima akibat dari keputusan masa lalu. Kita mau bicara apa lagi ? satu per satu kita buka, apa ? hutang luar negeri, kebijakan hak atas tanah, pelanggaran HAM, penculikan aktivis. Bukan Jokowi pelakunya !" lanjutnya.(*)
Berikut adalah video lengkapnya :