Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Lion Air JT610 Jatuh

Pengakuan Tim Reality Show Saat Naik Lion Air JT610, Udara Panas Suara Mesin Pesawat Berat

Tim Reality Show Katakan Putus dan juga presenter Conchita Caroline merasakan keganjilan ketika naik pesawat Lion Air JT610

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase katadata/Youtube @TransTVOfficial
tim Katakan Putus saat membeberkan pengalaman ketika naik ion Air JT610 malam sebelum jatuh 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tim reality show, 'Katakan Putus' menceritakan kejadian aneh ketika mereka naik pesawat Lion Air JT610 dari Denpasar-Jakarta.

Kepada Pagi Pagi Pasti Happy, perwakilan dari tim Katakan Putus membeberkan peristiwa saat menaiki pesawat  Lion Air JT610 malam sebelum jatuh pada pagi harinya.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT610 ini jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Tim Katakan Putus yang berjumlah 10 orang dan juga presenter Conchita Caroline ini baru menyelesaikan syuting di Bali selama seminggu.

Usai syuting, tim Katakan Putus dan Conchita Caroline pun pulang menuju Jakarta dari Bali beberapa jam sebelum kecelakaan Lion Air JT610.

Tim Katakan Putus dan Conchita Caroline ini menaiki pesawat yang sama yang diduga Lion Air JT610.

Meski begitu, Uya Kuya selaku host belum bisa memastikan tim Katakan Putus menaiki pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 atau bukan.

Aria Jatmika selaku perwakilan dari tim Katakan Putus mengatakan kalau awalnya pesawat yang dipakai tim Katakan Putus sempat delay atau tertunda 2 jam karena pesawat datang terlambat dari Jakarta.

"Jadi pertama kali kesana, sudah delay 2 jam, schedule awalnya 18.15 WITA, pesawat datangnya jam 19.30 WITA, kita masuk ke pesawat jam 20.00 WIT," ujar Aria Jatmika seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Pagi Pagi Pasti Happy, Selasa (30/10/2018).

Setelah di dalam pesawat,  ternyata keberangkatan pesawat kembali tertunda.

"Nah, setelah di pesawat kita (penumpang) ditarik ke belakang itu mau di jalan runway tapi ngga jalan-jalan. Karena ngga jalan-jalan akhirnya (pesawat) ditarik lagi ke apron (tempat parkir pesawat)," kata Aria Jatmika, tim Katakan Putus.

Pengakuan Mantan Karyawan Lion Air: Usia 17 Tahun Sudah Jadi Pramugari, Sangat Minim Pendidikan

Pegawai Pajak Kemenkeu Ari Budiastuti Korban Lion Air JT610: Perpisahan Ini Mungkin yang Terbaik

Saat itu Aria Jatmika dan tim Katakan Putus merasakan kejanggalan yang terjadi.

Saat itu dia meras kepanasan di dalam pesawat lalu memutuskan keluar dari pesawat.

Ternyata  pendingin ruangan AC ini tidak berfungsi dengan baik.

"Nah di situ kita pertama hampir sejam di dalam pesawat, kejadian disitu sih cuman AC, gak ada freon yang keluar, akhirnya kita keluar kan biar karena lagi diurus segala macam. Prosesnya itu tetap stay di pesawat selama 1 jam, Karena udah panas banget terus kita minta turun (dari pesawat)," ujarnya.

Setelah 1 jam menunggu lagi di luar, tim Katakan Putus dan penumpang lainnya pun kembali diminta masuk ke dalam pesawat.

Akan tetapi ketika akan terbang (takeoff), tim Katakan Putus merasakan kejanggalan lainnya.

Tim Katakan Putus juga masih merasakan ada yang aneh dari mesin pesawatnya karena seperti digas terus-menerus layaknya tes gas mobil.

Pesawat Lion Air tersebut beberapa kali mesin dan lampu mati total lalu nyala kembali, begitu selama beberapa saat.

"Ketika distarter (mesin), nyala trus dreng mati total. Matinya juga mati. Nah kalau misal kita startermobil langsung nyala, kalau ini (pesawat) itu kayak starter nyala terus mati dan itu juga matinya total," lanjutnya.

Kejari Cibinong Musnahkan Barang Bukti 6 Kg Sabu dan 1 Kg Ganja, Ada 231 Kasus Narkoba Sejak 2017

Pesawat Lion Air pun akhirnya bisa terbang.

Saat di diudara mereka kembali merasakan hal yang ganjil laninnya.

Pasalnya, ia masih bisa melihat daratan dari atas pesawat.

Hal tersebut membuktikan bahwa pesawat Lion Air JT610 ini terbangnya tak terlalu tinggi.

"Sebenarnya sih ngga terasa apa-apa (setelah terbang) tapi aneh itu pas terbang kita masih bisa lihat daratan ada lampu-lampu, itu artinya kita terbang ketinggiannya ngga terlalu tinggi," sambungnya.

Lebih lanjut, Ardi, anggota tim lainnya merasakan bahwa mesinnya ini tidak normal.

"Suara mesinnya itu berat. Saya juga bertanya pada teman sebelah saya dan juga merasakan hal yang sama," tutur Ardi.

Ardi pun melanjutkan bahwa kru kabin atau pramugari ini tak menjelaskan perihal kejadian ini.

Malah, pramugari ini justru menawarkan snack, atau makanan ringan.

Penasaran Tempe Disebut Setipis ATM, Jokowi Blusukan ke Pasar Bogor : Ukurannya Tebal !

Salah seorang tim Katakan Putus ini juga sempat bertanya ke staf engineering (mesin) yang berkoordinasi pada pilot sesaat sebelum naik.

"Saat pesawat tersebut balik lagi ke apron (tempat parkir pesawat), si enggineering itu bilang ke pilot tolong cek-in lagi AC-nya dan minta penumpang turun," tutur Abdul Wahid, tim Katakan Putus.

"Tetapi, pilot itu melarang penumpang untuk turun," tambahnya.

Ia pun mengungkapkan keganjilannya.

"Kenapa disaat cek mesin, penumpang itu disuruh naik, kayak mobil kalau lagi dibenerin itu pasti penumpang gak boleh naik, biasanaya cek dulu penumpang disuruh turun dulu, kalau udah fix 100% baru boleh naik," lanjutnya.

"Itu sih yang kita sesalin," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved