Breaking News

Pilpres 2019

Jadi Juru Bicara Prabowo-Sandi, Cucu Pendiri NU Ungkap Tujuan Sebenarnya

Cucu pendiri Nahdlatul Ulama rupanya punya misi utama setelah gabung dan diangkat menjadi juru bicara Prabowo-Sandi

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri)dan Sandiaga Uno didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/18. (SIGID KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - salah seroang cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Irfan Yusuf kini menjadi juru bicara Pasangan Capres Prabowo-Sandi.

KH Irfan Yusuf atau Gus Irfan merupakan salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asy'ari.

Bergabunganya salah satu cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Irfan Yusuf ini ke kubu Prabowo-Sandi rupanya memiliki misi.

Kubu Prabowo-Sandi pun sudah memperkenalkan Gus Irfan yang kini menjadi juru bicara baru yang bergabung ke dalam tim pemenangannya di Pilpres 2019.

"Saya perkenalkan Gus Irfan, beliau merupakan tokoh NU, dan mengenal topografi pesantren," ujar Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno di Posko Pemenangan, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, (1/11/2018) melansir Tribunnews.com.

Sementara itu Kordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa Gus Irfan merupakan anak ketiga dari Yusuf Hasyim.

Menurutnya, Gus Irfan merupakan pengasuh pondok pesantren di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

"Beliau garis keturunan pendiri NU. Beliau paham betul kegiatan pesantren. Beliau cukup banyak membantu menjelaskan kepada publik kegiatan pesantren, terkait gerakan ekonomi pesantren," katanya.

Dahnil mengatakan, nantinya Gus Irfan akan membantu komunikasi Prabowo-Sandi ke akar rumput terutama mengenai program pesantren dan ekonomi pesantren.

Setelah diangkat menjadi juru bicara Prabowo-Sandi, Gus Irfan pun buka suara terkait misinya untuk bergabung.

Ia mengatakan, dirinya menjadi juru bicara Prabowo-Sandi untuk membuktikan bahwa NU tidak semuanya bergabung ke Jokowi.

Soal Video Prabowo Tegur Ibu-ibu di Ponorogo, Jubir: Petahana Menebar Fitnah untuk Membunuh Karakter

Prabowo Subianto Tersenyum Saat Diteriaki Emak-emak Harus Jadi Presiden

Sebab menurutnya, peta politik Pilpres sekarang ini dibuat seakan akan kontestasinya antara NU dan bukan NU.

"Salah satu poin utama di akar rumput di Jatim, kontestasinya antara Prabowo- Jokowi ditarik sebagai NU dan bukan NU. NU dengan Jokowi dan Prabowo bukan NU. Saya hadir untuk jawab bukan seperti itu, memang banyak NU di Jokowi tapi banyak juga di Prabowo," katanya di Posko pemenangan Prabowo-Sandi, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Kamis (1/11/2018).

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf , saat menggelar konferensi pers di di media center Prabowo-Sandiaga, jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf , saat menggelar konferensi pers di di media center Prabowo-Sandiaga, jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO) (Kompas.com)

Kehadirannya di koalisi Indonesia Adil-Makmur juga, menurut Irfan, untuk membantah isu yang beredar bahwa Prabowo akan membubarkan NU bila memenangkan Pemilu Presiden 2019.

"Kalau Prabowo menang NU dibubarkan diawali dari Banser, dari mana cerita itu. Karena itu saya akan bentuk untuk jelaskan pada umat, bahwa NU bukan peserta Pilpres. Kalau ada NU ikut maka itu pribadi tapi jamiyah engga ada," tuturnya.

Reaksi Presiden Jokowi dan Istana Terkait Demo Guru Honorer

Setelah Prabowo-Sandiaga, Kini Jokowi Dilaporkan ke Bawaslu, Moeldoko: Kampungan Lah Itu!

Ia mengatakan, misi utamanya bergabung ke kubu Prabowo-Sandi adalah untuk menjelaskan bahwa NU tidak mendukung satu pasangan calon di Pemilu Presiden 2019.

NU secara kelembagaan netral, dan dukungan diberikan secara pribadi.

"Saat Halaqah sepekan kemarin, banyak keluarga cucu mbah Wahab sesalkan kenapa NU dibawa ke Pilpres, kembalikan pada khitah jamiyah keumatan dan bukan politik," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved