Pilpres 2019

Halida Hatta Cerita Pengalaman Diajak Prabowo Terjun Politik, Dibuat Kaget hingga Dicurangi di Pileg

Anak Bung Hatta, Halida Hatta menceritakan pengalaman dirinya diajak bergabung di partai Gerindra oleh Prabowo Subianto.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Kompas TV/Kompas.com
Halida Hatta dan Prabowo Subianto 

Halida Hatta Cerita Pengalaman Diajak Prabowo Subianto Gabung di Gerindra, Hingga Memutuskan Keluar

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Halida Hatta, anak bungsu Wakil Presiden RI ke-1 Mohammad Hatta atau Bung Hatta, menceritakan pengalamannya saat diajak Prabowo Subianto bergabung di Partai Gerindra.

Halida Hatta menjelaskan secara blak-blakan seperti apa cara Prabowo Subianto merekrutnya, bahkan hingga membuatnya memutuskan untuk keluar dari partai tersebut.

Halida Hatta bahkan memberikan kesan ada kekecewaan dari dalam dirinya terhadap Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan oleh Halida Hatta di acara Pangeran Mingguan di YouTube Asumsi.

Di awal pembicaraan, Halida Hatta mengaku dirinya sempat menjadi politisi.

Ia pun menceritakan momen pertama saat dirinya diajak bergabung ke Gerindra oleh Prabowo Subianto.

Waktu itu saya diberi tahu bahwa ada sebuah partai yang mau beridiri, itu partai orang muda dengan membawa cita-cita Bung Hatta yaitu ekonomi kerakyatan," tutur Halida Hatta, dikutip TribunnewsBogor.com, Kamis (8/11/2018).

Halida Hatta mengatakan, saat itu ia hanya mendengarkan ide tersebut, mengingat saat itu usianya sudah di atas 50.

Tapi pada 3 Ferbuari 2008, kata dia, Prabowo mengundang Des Alwi dan Halidda Hatta untuk mengatakan bahwa ia akan mendirikan partai.

"Saya masih ingat saat itu saya bilang 'politic it's not my cup of tea, dan dia bilang policis it's not my up of tea either. Tapi bagaimana orangtua2 kita, termasuk beliau punya kakek yang sangat terlibat di dalam membangun BPR. Dia bilang, nanti orangtua kita yang menjaga, mengawal republik ini, tetapi yang ada di tengah preman2 politik, tapi kita di hanya di pinggir dan diam-diam saja," kenang Halida Hatta.

Pada pertemuan itu, kata Halida Hatta, ia hanya menyimak pembicaraan Prabowo Subianto tanpa menyetujui kesepakatan apapun.

"Saya diajak bicara mengenai pendirian partai, tapi tidak ada pembahasan bahwa saya jadi bagian dari partai tersebut, yaitu pengurus, tidak ada kesepakatan apapun," jelasnya.

Kader Gerindra Tulis Surat Terbuka Akui Cucu Bung Hatta, Meutia Hatta Sebut Sedang Cari Kesempatan

Pengakuan Cucu Bung Hatta Soal Masih Punya Hubungan Saudara dengan Sandiaga Uno, Ini Silsilahnya

Kemudian yang membuatnya makin terkjut, yakni saat mengetahui kalau dirinya dimasukkan dalam struktur partai, yakni sebagai wakil ketua umum.

"Saya datang untuk memberikan selamat, tapi di sana Pak Prabowo tiba-tiba mengatakan, ini dia wakil ketua umum kita, bidang kesejahteraan sosial, jadi digiringlah ke meja depan," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, kalau dirinya jadi batch pertama Gerindra, meski tidak disetujui oleh pihak keluarga.

"Jujur keluarga tidak menyetujui saya terjun ke politik praktis, saya banyak dikritik kakak saya yang sulung, karena dia PKPI. Orang melihatnya ada pertarungan politik, karena kita beda partai, tapi itu sebenarnya tidak terjadi," jelasnya.

Kemudian, Halida Hatta juga menceiritakan ketika Gerindra memutuskan untuk ikut ke pemilu, di mana tiba-tiba namanya dimasukkan ke pengurusan tertulis dan dijadikan caleg.

Saat itu, Halida Hatta mengaku banyak yang memilih dirinya untuk maju ke DPR RI, namun ada semacam negosiasi yang membuatnya tak bisa dilantik.

Kader Gerindra Tulis Surat Terbuka Mengaku Cucu Bung Hatta, Anak Bung Hatta: Carmuk Cari Kesempatan

Putri Bung Hatta: Jika Hatta Datang Saat Pilpres Saja, Berarti Mereka Belum Paham Bapak Bangsanya

"Pada pemilu 2008, ada tren angka tinggi untuk memilih saya, itu TKI di Hong Kong banyak memilih saya, tapi dari fungsionaris partai sendiri mengatakan, Itu tidak berarti Ibu Halida akan menang ya, gitu," tutur Halida Hatta.

Dari situlah, kata dia, dirinya jadi mengetahui bahwa ada sesuatu yang diatur, dan ketika itu terjadi suaranya berpindah.

"Ya lucu saja, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan KPU dan partai. Tapi saya lihat ada lembaran surat konstitusi yang sebetulnya mengatakan bahwa saya menang, tapi saya tidak dilantik," jelasnya.

Namun, ia bersyukur dengan keputusan tersebut, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari partai tersebut.

"Tapi saya bersyukur bahwa saya tidak menjadi anggota DPR di periode itu," tandasnya.

Ini videonya :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved