Polemik Wagub DKI Jakarta, Ketua DPD Gerindra Kenang Pilkada 2017 : Anies Saja Karena 'Kecelakaan'
Soal polemik Wagub DKI Jakarta, Mohamad Taufik kenang 'kecelakaan' yang terjadi saat Pilkada 2017
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Polemik Wagub DKI Jakarta, Ketua DPD Gerindra Kenang Pilkada 2017 : Pak Anies Saja Karena 'Kecelakaan'
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Soal perebutan titah Wagub DKI Jakarta, Ketua DPD Gerindra, Mohamad Taufik justru teringat momen saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Rupanya Mohammad Taufik hafal betul ketika pencalonan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kala itu.
Kenangan soal Pilkada DKI Jakarta itu diungkapkan Mohamad Taufik saat sedang membahas soal polemik Wagub DKI Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, polemik soal siapa Wagub DKI Jakarta yang akan menemani Anies Baswedan di ibukota itu pun akhirnya menemui titik terang.
Setelah berebut jatah kursi Wagub DKI Jakarta, Gerindra DKI dan PKS DKI akhirnya menyepakati Wagub DKI Jakarta yang akan dipilih berasal dari PKS.
Dua nama kandidat dari PKS yang akan dipilih melalui DPRD DKI Jakarta itu harus diputuskan melalui fit and proper test.
DPD Gerindra DKI dan DPW PKS DKI akan membentuk badan untuk melakukan fit and proper test tersebut.

Masing-masing partai akan menunjuk dua orang untuk menjadi anggota badan.
Badan itu nantinya akan memutuskan dua kader PKS hasil fit and proper test yang dicalonkan sebagai kandidat wagub untuk dipilih melalui pemungutan suara di DPRD DKI Jakarta.
Soal adanya fit and proper test itu, Mohamad Taufik pun memaparkan alasannya.
• Rebutan Kursi Wagub DKI Jakarta - PKS Sindir Gerindra Jangan Ulur Waktu, Mohamad Taufik Tuding Balik
Hal itu lantaran banyak yang mempertanyakan kegunaan fit and proper test untuk memilih Wagub DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Mohamad Taufik dalam tayangan Mata Najwa Rabu (14/11/2018).
Mohamad Taufik mengaku merasa bertanggung jawab atas segala keputusan terkait Wagub DKI Jakarta tersebut.
"Bagaimana saya bisa tanda tangan kalau saya belum kenal calon. Saya perlu bertanggung jawab soal tanda tangan (wewenang) kepada masyarakat. Karena itu perlu ada fit and proper test," ujar Mohamad Taufik.
