Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Dalam Lemari Pakaian, Berawal Dari Bau Busuk dan Banyak Lalat
wanita muda ditemukan tewas di dalam lemari pakaian kamar kosannya di daerah Jakarta Selatan pada Selasa (20/11/2018) petang
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Pada Selasa siang, Wahyu bersama pembantu bernama Rofik saling bertanya soal bau busuk yang begitu menusuk.
Mereka bingung, nanum keduanya sepakat ada yang tak beres di dalam kamar. Apalagi, korban sudah tidak terlihat selama beberapa hari terakhir.
Rofik memberanikan diri membuka kamar setelah ketukan pintu dan teriakannya tak ada jawaban.
Di area tempat tidur, ia tak mendapati apa-apa. Begitu juga saat ia mengecek ke kamar mandi. Pandangannya berkeliling sesaat.
Sementara, bau busuk semakin tercium. Di dekat area lemari, ia melihat banyak lalat beterbangan. Ia mendekat ke lemari itu kemudian membukanya perlahan.
• Dua Insiden Penemuan Mayat Dalam Drum di Bogor, Penyebab Kematian Korban Masih Misteri
• Linggis Maut Jadi Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Bekasi, Polisi Turunkan Tim Selam
Namun apa yang terjadi, di luar pikirannya. Di balik pintu lemari, ia menyaksikan sesosok tubuh teronggok tak bernyawa dengan dikerubuti lalat.
Ia bersama Wahyu segera keluar dari kamar dan melaporkan apa yang dilihatnya kepada pemilik kos bernama Anita.
Anita sempat tak percaya mendapat kabar itu. Ia mengajak Rofik dan Wahyu kembali menuju kamar untuk memastikan kebenaran informasi itu.
Sesudah itu, ia melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Mampangprapatan.
Sejumlah rekan korban pun berdatangan ke lokasi kejadia untuk memastikan kondisi temannya.
Seorang rekan kerja datang dengan berlinang air mata pada Selasa malam. Ia mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya Iin.
"Kaget pas dikabarin dia meninggal. Saya rekan kerjanya dia sudah lumayan lama," kata perempuan yang enggan menyebut nama melansir Warta Kota.
Menurutnya, Iin sudah lima hari tak masuk kerja. Para rekan kerjanya saling bertanya satu sama lain, namun tak ada yang tahu keberadaan ini. Sementara, upaya menghubungi ponsel Iin juga sia-sia.
"Kalau enggak salah sejak Kamis dia sudah tidak masuk kerja," sebutnya sembari melenggang pergi. Sementara, para rekan korban lain menolak berbicara.
Rumah kos yang ditempati korban terbilang mewah dengan tarif Rp 2 juta per bulan.