Dahnil Anzar Bantah Kembalikan Uang Rp 2 miliar, Fahri Hamzah Ingin Kebenaran Diungkap Apa Adanya
Dahnil Anzar membantah kembalikan uang Rp 2 miliar, Fahri Hamzah minta kebenaran diungkap
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak kembali menjadi perbincangan publik.
Dahnil Anzar baru saja mengembalikan uang sebesar Rp 2 miliar.
Menurut Kepala Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan dana yang dikembalikan Dahnil Anzar merupakan hibah dari Kemenpora.
"Dahnil mengembalikan Rp 2 miliar ke Kemenpora. Hari ini mengembalikan Rp 2 miliar," ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk acara Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.
Menurut Bhakti, acara Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia diselenggarakan pada Desember 2017 di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta.
Bhakti menjelaskan, dana hibah yang digelontorkan oleh Kemenpora dibagi menjadi dua proposal.
"Rp 5 miliar, untuk kegiatan itu (Kemah Pemuda Islam Indonesia) nilai anggaran Rp 5 miliar. Dibagi jadi 2 proposal," jelas Bhakti.
Lewat akun Twitternya, Dahnil Anzar menjelaskan bahwa bukan dirinya yang mengembalikan dana Rp 2 miliar, melainkan panitia Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.
"Terkait dengan statement Polisi yg dimuat @detikcom menyatakan saya mengembalikan uang 2 Milyar.
Itu tidak benar, krn sy tdk terkait dg hal tersebut, yg benar adl panitia mengembalikan dana 2 M ke Kemenpora." tulisnya.
• Gus Nadir Komentari Kasus Dahnil Anzar, Sudjiwo Tedjo Puji Pendukung Jokowi Tidak Membabi Buta
Dahnil juga menyertakan link akun Facebook yang berisi konferensi pers.
Soal ini, Fahri Hamzah lewat akun Twitter terverifikasinya mengajak untuk membantu Dahnil Anzar menjelaskan masalah tersebut.
Fahri Hamzah menulis bahwa kebenaran harus segera diungkap.
• HP Disita Polisi, Nanik S Dayang Lebih Santai Saat Akan Dikonfrontasi dengan Dahnil Anzar
"Kita bantu beliau menjelaskan apa yg terjadi....
negara tidak selalu benar..
negara tidak harus menang...
kebenaran harus diungkap apa adanya..." tulis akun Fahri Hamzah.
Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia diselenggarakan oleh GP Ansor dan PP Pemuda Muhammadiyah, bekerjasama dengan Kemenpora.
Pengelolaan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia diduga bermasalah.
Pengusutan kasus ini berdasar laporan yang diterima polisi dua pekan lalu.
• Diperiksa Lagi Terkait Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Dahnil Anzar : Enggak Jelas Panggilan Apa
Diduga, ada kerugian negara pada pengelolaan acara Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.
Sudah ada tiga orang yang dipanggil sebagai saksi, diantaranya ketua panitia kegiatan dari Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani, dari pihak internal Kemenpora Abdul Latif dan Ketua Kegiatan dari GP Ansor, Safarudin.

Acara Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia terdapat dua ketua pelaksana kegiatan, dari GP Ansor dan PP Pemuda Muhammadiyah.
Dari PP Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani.
Sedangkan GP Ansor, Safarudin.
• Soroti Pidato Menggebu-gebu Sandiaga Uno, Fahri Hamzah Beri Tantangan : Ayo 01 Berorasi Lah
• Fahri Hamzah Sebut Prabowo Harus Berani Tampil, Tidak Bisa Digantikan Sandiaga Uno
Dana Rp 5,5 miliar yang digelontorkan Kemenpora dibagi menjadi dua, GP Ansor RP 3,5 miliar, Rp 2 miliar Pemuda Muhammadiyah.
Menurut Dahnil Anzar dikutip dari Tribunnews.com, dana Rp 2 miliar itu digunakan untuk mobilisasi massa.
"Kemudian dari situ, dari proposal yang disampaikan oleh timnya mas Fanani, mewakili Pemuda Muhammadiyah. Itu Pemuda Muhammadiyah diberikan fasilitasi untuk memobilisasi peserta sekitar Rp 2 miliar," kata Dahnil Anzar.
Bentuk kegiatan acara mengalami perubahan dari yang diajukan oleh Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor berupa pengajian akbar. Namun usulan dari pihak Kemenpora diubah menjadi Kemah Pemuda.
Ahmad Fanani ikut menambahkan bahwa dalam acara ini pihaknya mencoba meminimalisir pengelolaan uang itu. Seperti berupaya untuk menggunakan Event organizer (EO).
Namun akhirnya tetap diterima anggaran Rp 2 Miliar untuk memobilisasi massa. Sementara GP Ansor bertanggung jawab untuk penyelenggaraan.

"Padahal dari awal kami enggak punya intensi inisiasi dari pemerintah. Kami berupaya minimalisir mengelola uang itu akhirnya uang yang kami terima anggaran mobilisasi massa nah gitu," beber Fanani.
Fanani mengakui bahwa dana tersebut dimaksimalkan untuk mobilisasi massa. Dirinya menyebut bahwa dana Rp 2 miliar tersebut dimaksimalkan dihabiskan untuk sosialisasi.
Hal ini dilakukannya, mengingat pihak Kemenpora menginginkan acara tersebut dilaksanakan secara meriah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
"Pemuda Muhamadiyah hanya praktis anggaran untuk mobilisasi saja karena Menpora (Imam Nahrawi) penginnya acara wah. Dalam satu momen tertentu menghadirkan massa acara yang banyak dan terutama dalam," ungkap Fanani.