Ketua Fortendik Harapkan Rektor Perhatikan Kesejahteraan, Ini Jawaban Rektor IPB
Arif Satria ingin Fortendik ini menjadi mitra yang selalu mendukungnya termasuk terkait kebijakan-kebijakan sumberdaya manusia
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Forum Tenaga Kependidikan (Fortendik) Periode 2018-2020, Sofyan, S.Si, MSi melalui pesan pantunnya menyampaikan agar Rektor IPB, Dr. Arif Satria agar memperhatikan kesejahteraan tenaga kependidikan (tendik). Hal ini Sofyan ungkapkan saat memberikan sambutan dalam acara Pengukuhan Pengurus Fortendik IPB Periode 2018- 2020, Jum’at (23/11) di Kampus IPB Dramaga.
Berikut pantun yang disampaikan Ketua Fortendik IPB:
"Buah mangga berdaun kelor,
Dimakan sedikit dengan klewih dan durian,
Kami bangga pada Pak Rektor,
Kesejahteraan tendik jikalau lebih diperhatikan."
Menanggapi pantun Ketua Fortendik tersebut, Rektor IPB, Dr. Arif Satria membalasnya dengan nada bercanda.
"Kesejahteraan itu jangan diperhatikan, tapi harus ditingkatkan dan dirasakan. Permintaan diperhatikan adalah persoalan mudah, namun untuk ditingkatkan itu tugas bersama," katanya.
Arif Satria ingin Fortendik ini menjadi mitra yang selalu mendukungnya termasuk terkait kebijakan-kebijakan sumberdaya manusia, hingga bagaimana remunerasi bisa terus ditingkatkan.
“Kita berusaha semaksimal mungkin. Kita semua akan pikirkan agar kesejahteraan meningkat, agar kita semua sama-sama enak," ucapnya.
Arif Satria kembali mengulas era disrupsi yang penuh ketidakpastian, bamyak perusahaan besar yang pada akhirnya tumbang karena tidak bisa mengambil peluang begitu juga dengan bidang pendidikan. Saingan IPB tidak lagi barisan perguruan tinggi negeri besar Indonesia melainkan universitas-universitas baru yang mulai bermunculan.
Karena IPB dinilai paling responsif menghadapi era disrupsi sehingga Rektor IPB banyak diminta berbicara di berbagai forum untuk memberikan wawasan dan masa depan baik di forum-forum dalam maupun luar negeri.
Untuk itu Arif Satria menambahkan Fortendik juga harus terus banyak melakukan kajian dan analisis untuk turut melakukan antisipasi masa depan. “Bagaimana kita ke depan bisa bekerja lebih cepat, lincah dan kreatif, " pintanya.
"Kita bangun komitmen soal ini. Contohnya kita tingkatkan asuransi IPB yang tadinya hanya bisa untuk rawat inap, nantinya dapat digunakan untuk rawat jalan juga. Fasilitas klinik kita juga manfaatkan karena sudah menjadi fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1 untuk layanan BPJS kesehatan. Kunci paling besar kesejahteraan ada pada pendidikan dan kesehatan. Kita akan pikirkan juga pendidikan untuk putra-putri tendik. Semoga Tendik IPB bisa kompak,” papar Rektor IPB.
Terkait pengukuhan pengurus, Sofyan mengatakan bahwa hal ini merupakan langkah penting.
"Dengan dikukuhkan oleh Rektor maka eksistensi Fortendik diakui oleh pimpinan," jelasnya.
Sofyan menjelaskan, pengurus Fortendik berasal dari berbagai unit kerja dan tidak hanya dari PNS saja, tapi juga non PNS. Perwakilan tidak hanya dari pegawai kalangan senior namun juga junior, supaya kaderisasi kepengurusan terus berjalan. Tujuan Fortendik ini dibentuk sebagai wadah silaturahmi sehingga tendik IPB akan lebih akrab, lebih harmonis, silih asah, silih asuh. Fortendik dibentuk untuk saling menguatkan, antara kebijakan yang dibuat oleh pimpinan IPB, dengan tupoksi masing-masing yang diemban oleh tendik. Fortendik juga diharapkan sebagai fasilitator untuk bisa meningkatkan kompetensi kinerja tendik, dengan cara mengadakan seminar-seminar, pelatihan-pelatihan teknis yang berkolaborasi dengan lembaga lain yang berhubungan dengan Fortendik,” jelas Sofyan.
Lebih lanjut, Sofyan berharap Fortendik IPB bisa menjalankan visi misi dengan profesional, sinergis dan akuntabel.