Reuni 212

Ketua RW Meninggal Setelah Reuni 212, Keluarga: Meninggal di Jalan Allah

Seorang peserta aksi bernama Riko Idris (53) meninggal dunia saat berlangsungnya aksi Reuni Akbar 212.

Editor: Damanhuri
Warta Kota/Rangga Baskoro
Riko Idrus, Ketua RW 008, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur disemayamkan di rumahnya setelah meninggal saat mengikuti Aksi 212 di Monas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Seorang peserta aksi bernama Riko Idris (53) meninggal dunia saat berlangsungnya aksi Reuni Akbar 212.

Idrus yang merupakan Ketua RW 008, Jalan Tanah Rendah, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur diduga meninggal akibat kelelahan.

Hade Maisyuroh (63), tetangga almarhum menceritakan, sehari sebelum berangkat menuju Monas, Idris juga mengikuti acara Maulid Nabi di masjid sekitar kampungnya.

"Mungkin kelelahan ya, karena Sabtu (1/12) kemarin itu ikut Maulid Nabi dari malam sampai jam 2 pagi. Terus lanjut berangkat ke Monas jam 8 paginya," ucap Hade di rumah duka, Minggu (2/12).

Idris berangkat ke Monas mengendarai sepeda motor bersama ratusan warga Jalan Tanah Rendah. Ramainya aktivitas lalu lintas menyebabkan perjalanan rombongan terhenti tepat di depan Gedung Universitas YAI, Jalan Kramat Kwitang, Senen, pada pukul 09.30 WIB.

Ia bersama rombongan pun terpaksa memarkirkan kendaraan mereka di sekitar lokasi dan melanjutkan perjalanan menuju Monas berjalan kaki.

"Pas jalan, orang ramai banget kan, terus kami mencar. Beliau di belakang ketinggalan. Karena kebanyakan yang ikut anak muda jadi enggak bisa ikutin," jelasnya.

Sementara itu, Rani (43) tetangga almarhum yang juga ikut dalam rombongan menyatakan langkah Idris terhenti di sekitar Tugu Tani setelah 2 jam berjalan dari Gedung YAI.

"Bayangin, dari YAI sampai Tugu Tani saja 2 jam. Sudah enggak bisa jalan tuh. Yang lain mencar-mencar. Belum sampai Monas itu," ungkap Rani.

Idris pun memutuskan untuk kembali ke lokasi tempat motornya diparkirkan sekitar pukul 11.00 WIB setelah 2 jam terjebak di perjalanan. Ia pun menghubungi Rani dan menyatakan hendak pulang karena melihat banyak massa yang sudah kembali dari arah Monas.

"Sudah tuh jalan lagi dari Tugu Tani sampai YAI. Dia telpon saya bilang mau balik saja. Saya posisinya sudah pulang duluan, orang enggak bisa jalan," katanya.

Tak lama berselang, ia mendapatkan kabar bahwa Idris mengalami kecelakaan. Rani pun tak percaya lantaran ia baru saja berbicara dengan Idris beberapa menit yang lalu.

"Saya dapat telepon dari tetangga yang masih di sana, katanya Pak Idrus kecelakaan. Saya enggak percaya kan, orang tadi enggak kenapa-kenapa pas nelpon," jelasnya.

Hingga kemudian ia mengetahui bahwa Idris meninggal dunia. Rani menyatakan memang Idris mempunya riwayat sakit jantung.

"Sudah 15 tahun dipasang ring memang. Ada penyakit jantung. Mungkin karena lelah ditambah sesak juga pas disana," tutur Rani.

Tak Pernah Melewatkan Aksi Bela Islam

Idrus dikenal sebagai sosok yang bersemangat mengikuti Aksi Bela Islam sejak Aksi 212 pertama kali digelar pada 2016 lalu. Ia pun selalu berpartispasi dalan Reuni 212 di tahun 2017 dan 2018.

"Semangat dia, enggak pernah absen ikut aksi. Kemarin malam banyak bendera-bendera dia yang siapin tuh di rumah," kata Hade.

Keluarga pun mengikhlaskan kepergian Idris yang disebut meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

"Insya Allah khusnul khotimah ya. Meninggal di jalan Allah," terangnya.

Idrus meninggalkan dua orang anak bernama Erin Kalina (26) dan Muhammad Fadli (24), serta seorang istri bernama Nur Aida.

Idris akan dikebumikan di TPU Kober, Rawa Bunga, di dekat RS Premiere Jatinegara, pada pukul 09.00 WIB.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Dua Jam Terjebak Di Tugu Tani, Idrus Kelelahan dan Meninggal Dunia

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved