Pilpres 2019

Fadli Zon Klaim Peserta Reuni 212 Dukung Prabowo di Pilpres 2019, Mahfud MD: Itu Bukan Habitat Saya

Fadli Zon yakin Reuni 212 tersebut akan menambah tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi dalam Pemilu Presiden 2019.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase/Tribunnews.com
Mahfud MD (kiri), Fadli Zon (kanan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengklaim peserta Reuni 212 akan mendukung Pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Menurut Fadli Zon, aksi Reuni 212 yang berlangsung di Monas itu merupakan suatu peristiwa besar.

Sehingga, menurut Fadli Zon hal itu memberikan rasa optimisme untuk kemenangan Pasangan Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pemilu Presiden atau Pilpres 2019 mendatang.

Fadli Zon mengatakan bahwa Reuni Akbar 212 merupakan peristiwa yang sangat besar.

Ia meyakini reuni tersebut akan menambah tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.

"Saya kira bagi kami reuni akbar 212 itu sebuah peristiwa yang sangat besar yang memberikan rasa optimisme kemenangan Prabowo-Sandi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (3/12/2018) melansir Tribunnews.com.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi ini juga mengatakan, jika mayoritas yang hadir dalam Reuni Akbar 212 merupakan pendukung Prabowo-Sandi dalam Pemilu Presiden.

Kapitra Ampera Pertanyakan Jumlah Massa Reuni 212, Kubu Prabowo Beri Penjelasan Begini

Peserta reuni yang hadir kebanyakan menginginkan perubahan dalam kepemimpinan Indonesia sekarang ini.

"Karena saya kira mayoritas yang hadir kemarin itu rasanya mempunyai sebuah dukungan kepada calon yang kita usung, karena menginginkan ada perubahan," katanya.

Fadli Zon juga mengklaim bahwa peserta reuni 212 merupakan orang yang telah memantapkan dukungannya kepada pasangan Capres Prabowo-Sandi.

"Mereka itu orang-orang yang sudah menyatakan sikap, datang atas kemauan sendiri, tidak ada paksaan, tidak ada embel-embel sembako dibagikan, mereka bawa makanan minuman sendiri mau mengorganisir sendiri. Jadi saya pikir ini sebuah energi, sebuah tenaga dan ini masih dalam koridor kerangka demokrasi," katanya.

Menurut pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPR RI, bahwa mereka yang menuding Prabowo berkampanye pada saat menghadiri Reuni Akbar 212 telah gagal paham.

"Mereka juga gagal paham soal posisi umat Islam di Indonesia yang selalu dituduh intoleran, mau mendirikan negara Islam dan macam-macam," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Tudingan kampanye dan prediksi anarkis dalam kegiatan Reuni Akbar 212 tersebut, menurut Wakil Ketua Umum Gerindra itu, ternyata tidak terbukti.

Reuni Akbar 212 berjalan aman, lancar, tertib, dan menjadi sejarah gerakan atau aksi di Indonesia.

"Saya kira rugilah orang-orang yang tidak datang ke acara itu. Karena itu perhelatan terbesar di planet bumi. Lebih rame dari woodstock," katanya.

Disisi lain, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK, Mhfud MD ikut berkomentar terkait Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).

Hal ini disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kala menanggapi cuitan pertanyaan lewat akun Twitter-nya.

Menurut Mahfud MD, menghadiri acara Reuni 212 bukanlah ukuran keimanan.

Ia yakin, banyak orang yang tak hadir dalam kegiatan tersebut, imannya lebih kuat dan lebih paham urusan agama daripada yang umumnya yang hadir.

Tidak Datang ke Reuni 212 - Mahfud MD : Mestinya Kalau Reuni yang Datang Ya Alumninya

Begitu juga sebaliknya, banyak peserta yang hadir di acara tersebut, imannya tidak lebih kuat.

"Hadir ke Reuni 212 bukan ukuran keimanan.

Sy yakin banyak yg tdk hadir di sana imannya lebih kuat dan lbh lbh paham urusan agama daripada umumnya yg hadir.

Sebaliknya banyak jg yg hadir di sana imannya tak lbh kuat. Jadi tak bisa digebyah-uyah sesederhana itu.

212 bkn soal iman," tulis Mahfud MD kala menanggapi cuitan netter.

 

Dalam cuitan selanjutnya, Mahfud MD menulis, jika kehadiran seseorang di Reuni 212 tak perlu dikaitkan soal iman.

Apakah hadir atau tidak, boleh saja, sebab ini soal demokrasi, tak boleh ada pemaksaan atau pelarangan.

Ketua RW Meninggal Setelah Reuni 212, Keluarga: Meninggal di Jalan Allah

Sebelumnya, pria asal Sampang, Madura itu enggan mengomentari aksi Reuni 212 yang dihadiri Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Mahfud menulis, kegiatan tersebut sudah berlangsung dengan baik, walau menurutnya, Reuni 212 lebih merupakan aksi bernuansa politik, bukan aksi keagamaan.

"Tapi sah saja, tak bisa dihalangi. Kelompok lain, blh jg membuat gerakan serupa, tak bisa dihalangi," tulisnya.

Cuitan Guru Besar Fakultas Hukum, UII Yogya itu mendapat balasan dari netter lain yang bertanya kenapa dirinya tak ikut Reuni 212?

Mahfud MD menjelaskan, jika dirinya tak pernah diundang dalam acara tersebut.

Menurutnya, pihak pembuat acara tersebut yang juga temannya mengetahui, acara ini bukanlah 'habitat' Mahfud.

Sebab, bila acara itu adalah reuni maka yang datang adalah alumninya.

"Hahaha. Saya tidak pernah diundang. Mungkin mereka tahu, itu bukan habitat saya.

Pidato Lengkap Prabowo di Monas Hingga Sosok Peserta yang Meninggal Dunia di Reuni 212

Mereka itu kan teman2 saya juga, jadi mereka tahu bhw saya bukan alumni 212.

Mestinya jalau reuni, yang datang ya alumninya.

Kalau bkn alumni ikutan datang, bs dituding sbg penyusup," cuit Mahfud MD.

Sementara itu, di cuitan lain, Mahfud mengaku, dirinya memang cenderung malas berjubel dengan massa yang besar.

Ia lebih gemar berkumpul di forum terbatas seperti seminar atau kuliah.

Sebagaimana diketahui, Reuni 212 merupakan acara yang ketiga setelah Reuni 212 sebelumnya pada 2017 dan Reuni 212 yang pertama kali pada 2016.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut merapat dalam Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018) pagi tadi.

Tak hanya Anies Baswedan, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto juga turut menghadiri aksi tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved