Pembunuhan di Papua

Kapolri Ungkap Cara Pelaku Pembantaian di Papua Mendapatkan Senjata, Ada yang dari Eks Konflik Ambon

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KKB yang melakukan penyerangan hanya berjumlah 30-50 orang dan 20an pucuk senjata saja.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kompas.com
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) memberi keterangan pada wartawan usai meninjau rutan cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua pasca kerusuhan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5). Kapolri meninjau Mako Brimob pasca insiden antara narapidana teroris dengan petugas yang mengakibatkan lima anggota Polri dan seroang teroris meninggal dunia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc/18.(Indrianto Eko Suwarso) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, saat ini Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cendrawasih sedang menangani insiden pembantaian di Kabupaten Nduga, Papua yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB).

Hal itu disampaikan Jenderal Tito Karnavian saat mendampingi Presiden Jokowi siaran pers, Rabu (5/12/2018).

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan di televisi, Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan bahwa kekuatan KKB sangat kecil.

"Sudah dikirim tim dipipimpin langsung oleh kapolda dan pangdam, kekuatan mereka 30-50 orang dengan 20-an pucuk, kekuatan kita lebih besar," jelasnya.

Namun, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada kendala besar yang dihadapi timnya dalam menguasai lawan, yakni medannya.

"Persoalan ada pada medan yang berat dan besar, tapi saya yakin dengan kekuatan yang ada, kita bisa kuasai mereka," jelasnya.

Tak hanya itu, Jenderal Tito Karnavian juga menjelaskan dari mana para pelaku mendapatkan senjata untuk menyerang korban.

Rupanya, mereka memiliki tiga sumber untuk mendapatkan senjata tersebut.

"Mereka biasanya mendapatkan dari merampas dari petugas yang lengah, dan dapat dari eks konflik Ambon, ketiga melalui jalur ilegal di perbatasan Papua Nugini, saya tidak bilang pemerintah, tapi ini oknum-oknum," bebernya.

Sama halnya dengan Jokowi, Jenderal Tito Karnavian juga memastikan bahwa pembangunan jalan Trans Papua harus terus dilakukan.

"Pembangunan harus jalan terus, kita akan amankan, kami akan koordinasi lebih intens dengan Kementerian PUPR, pekerjaan ini akan jalan terus dan jangan pernah takut," tuturnya.

Pasca Pembantaian di Nduga, Presiden Jokowi: Tekad Kita Makin Membara untuk Membangun Tanah Papua

Pengakuan Korban Selamat Pembantaian Pekerja di Papua, Pura-pura Mati Saat Ditembaki dan Jalan 2 Jam

Kemudian Jenderal Tito Karnavian juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan antisipasi dan penjegahan agar hal serupa kembali terjadi.

Membangun dialog dengan masyarakat di sekitar lokasi, dilakukan oleh balai, PU maupun perusahaan, tapi perlu koordinasi yang intens tentang dinamika

Untuk korban jiwa, Jenderal Tito Karnavian belum bisa memastikan data pasti.

"Informasi sementara 20, 19 pekerja, dan 1 anggota TNI yang gugur, karena setelah mereka tgl 1 melakukan pembunuhan, hari berikutnya menyerang TNI di Papua, kekuatan 21 orang diserang, sempat terjadi perlawanan, akhirnya kita mundur dan satu orang gugur. Kita belum tahu di pihak mereka," bebernya.

Kata Jokowi

Presiden Jokowi menegaskan, pembangunan jalan Trans Papua tetap dilaksanakan pasca pembantaian terhadap pekerja di Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Sabtu (1/12/2018).

Hal itu disampaikan Jokowi saat Konferensi Pers di Istana Negara, Rabu (5/12/2018).

Jokowi mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan duka cita atas gugurnya para pahlawan pembangun jalan di Papua tersebut.

"Saya atas nama rakyat, bangsa dan negara menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan," katanya, dilansir TribunnewsBogor.com pada siaran pers yang disiarkan di televisi.

Selain itu, kata Jokowi, dirinya juga telah memerintahakan jajarannya untu menangkap pelaku.

Farhat Abbas Sindir Panjat Pohon, Hotman Paris: Pohon yang Baik Tidak Lahirkan Badut di Medsos

Sindir Salah Satu Capres Lewat Status di Medsos, Lurah di Kota Bogor Bilang Hanya Emosi Sesaat

Menurut Jokowi, pembantaian yang dilakukan oleh KKB itu merupakan tindakan yang biadab.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut," kata Jokowi lagi.

Presiden Jokowi juga tak akan membiarkan kelompok kriminal di mana pun bisa bebas berkeliaran.

"Saya tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata seperti ini di Tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," tandasnya.

Ia juga memastikan bahwa semangat bangsa untuk mewujudkan keadilan tidak akan surut akibat kejadian tersebut.

"Kita juga tidak akan pernah takut dan ini malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita untuk membangun Tanah Papua," tambahnya.

Presiden Jokowi bahkan meminta Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan Trans Papua.

"Tadi sudah saya sampaikan kepada Menteri PU, pembangunan jalan Wamena ke Mamuku tetap kita teruskan, trans Papua yang sepanjang 4.600 km harus segera diselesaikan," tegasnya.

"Artinya, PU jalan terus untuk membangun Tanah Papua, atau untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved