Pilpres 2019
Yunarto Wijaya Singgung Ferdinand Hutahaean di Mata Najwa - Satu Studio Tertawa Lihat Video Orasinya
Yunarto membuat studio Mata Najwa tertawa ketika menyinggung orasi Ferdinand Hutahaean soal jangan pilih jenderal koruptor
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Yunarto Wijaya kembali memaparkan poin ketika soal politik seperti kutu loncat.
• Habib Rizieq Bilang Tak Ditahan Hanya Diminta Menginap, Yunarto Wijaya : Pelajaran Logika Dasar
"Yang ketiga itu tentang kritisi dan amati betul. Karena politisi yang seperti kutu loncat, berpindah-pindah itu bisa dilihat dari 2 perspektif," paparnya.
"Satu politisi yang tahu betul bagaimana memegang prinsip sehingga bisa berubah, tapi dia juga bisa menjadi seorang yang paling oportunis dengan bergantung pada kepentingannya," tambahnya.
Sama seperti sebelumnya, ia kembali menyontohkan pernyataannya dengan Ferdinand.
"Ada surat yang ditulis bung Ferdinand pada 17 Maret 2014 judulnya 'Jokowi dan Drama Khianat Ala Gerinda'."
"Disitu jelas dikatakan bahwa penolakan Gerinda pada penunjukkan Jokowi dikarenakan perjanjian batu tulis adalah bukti bahwa Prabowo mementingkan kekuasaan dan menolak suara rakyat."Dan sekarang bung Ferdinand bersikap 180 derajat berbeda, tinggal dinilai sendiri," bebernya.
Merasa tidak terima, Ferdinand pun memberikan pembelaannya.
"Yang terakhir itu saya tidak pernah bikin surat seperti itu, karena 2014 itu saya tidak pernah menulis seperti itu, saya tidak pernah buat pandangan seperti itu," tegasnya.
Namun, ia tak mengelak soal kritiknya pada SBY.
"Soal Sudirman Said itu memang benar, karena saya sekali lagi, saya tidak pernah memikirkan apa pun didunia ini kecuali kepentingan bangsa," ujarnya.
"Kalaupun nanti Prabowo jadi presiden dan tidak mementingkan bangsa, saya akan ada di garis depan untuk menjatuhkan dia," tambah Yunarto Wijaya di Mata Najwa