Pilpres 2019

Prabowo: Kalau Saya Ketemu Ini Waktu Masih Mayor, Mungkin Saya Sudah Lama Jadi Presiden

Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku ada yang baru ia sadari ketika sudah pensiun dan akan mencalonkan diri menjadi presiden.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kompas.com
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Videonya viral karena menyebutkan tampang Boyolali. (dok. YouTube) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ada yang baru ia sadari ketika sudah pensiun dan akan mencalonkan diri menjadi presiden.

Menurut Prabowo Subianto, jika ia menyadarinya sejak masih aktif di TNI maka kemungkinan ia sudah menjadi presiden.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto baru-baru ini menghadiri acara makan malam dan ramah tamah bersama para pengusaha Tionghoa di Super Ballroom Suncity, Gedung Lindeteves, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Jumat (7/12/2018) malam.

Prabowo pun diberikan kesempatan untuk berbicara panjang lebar dihadapan para pengusaha yang hadir kala itu.

Bahkna, ia mengungkapkan janjinya di hadapan ratusan pengusaha yang hadir jika ia terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019 nanti.
Prabowo berjanji akan menjadi pemimpin bagi seluruh warga negara tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan kelompok etnis.

"Kalau nanti saya menerima mandat, kalau nanti saya dipilih, saya paham saya harus menjadi pemimpin untuk semua suku, agama, ras dan kelompok etnis," ujarnya seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Calon presiden yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu juga mengaku tidak akan membiarkan warga negara dari kelompok etnis manapun mengalami ketidakadilan.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Gala Dinner bersama pengusaha Tionghoa di Suncity Luxury Club, Jakarta, Jumat malam, (7/12/2018)
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto hadir dalam acara Gala Dinner bersama pengusaha Tionghoa di Suncity Luxury Club, Jakarta, Jumat malam, (7/12/2018) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Bahkan, ia berjanji akan membela setiap kelompok masyarakat yang diperlakukan tidak adil.

"Kalau ada satu warga dari satu kelompok atau satu suku atau satu kelompok etnis, agama dan ras yang dizalimi, yang tidak menerima keadilan, itu tugas pemimpin untuk membelanya," katanya menambahkan.

"Ini adalah keyakinan saya. Ini adalah pemahaman saya," ucapnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.

Jika Gagal di Pilpres 2019, Prabowo Subianto Akan Pensiun dan Berkuda

Prabowo menekankan, para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika agar seluruh rakyat Indonesia tetap bersatu. Ia memahami keinginan masyarakat yang ingin hidup rukun dalam suasana adil dan beradab.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat Tionghoa memiliki hak yang sama dengan kelompok dari suku atau etnis lainnya.

"Saya memandang warga negara Indonesia keturunan Tionghoa sama seperti suku-suku dan kelompok-kelompok etnis lainnya," ujar Prabowo.

"Dan karena itu kalau saya dipilih, kalau saya menerima tugas saya akan membela setiap warga negara saya dengan sekuat tenaga," tambah dia.

Di kesempatan yang sama, Prabowo juga mengaku jika gaya kepemimpinannya banyak dipengaruhi oleh filsafat atau ajaran yang dipercaya oleh masyarakat Tiongkok.

Bakal calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Sandiaga Uno di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8/2018)
Bakal calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Sandiaga Uno di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8/2018) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Prabowo mengungkapkan salah satu kalimat kebijaksanaan masyarakat Tiongkok yang ia pegang teguh, yakni "seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak".

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved