Korban Selamat Insiden Penembakan di Papua Tiba di Bandung
korban selamat dalam tragedi penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga oleh kelompok separatis, tiba di Mapolda Jabar
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Irawan Maulana, korban selamat dalam tragedi penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga oleh kelompok separatis, tiba di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (12/12/2018).
Irawan Maulana yang selamat dari Kelompok Kriminal Bersenjatan ini datang dikawal Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna dan disambut Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto di Aula Riung Mungpulung.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, Irawan Maulana tampak langsung memeluk ibu dan sejumlah anggota keluarga lainnya.
Warga Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Garut itu tampak membungkukan badan di pangkuan ibunya.
Kemudian, ia duduk dan sarapan bersama orang tua dan Kapolda Jabar.
Kapolda menerangkan, pihaknya bersyukur warga Jabar yang terjebak di Papua bisa pulang dengan selamat meski tragedi berdarah tersebut nyaris merenggut nyawanya.
"Kami cukup terharu, kami bersyukur akhirnya saudara kita, Iriawan bisa pulang dengan selamat," ujar Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Mewakili keluarga, Teti (40) kakak kandung Irawan bahagia Irawan pulang dengan selamat.
"Terimakasih pada TNI dan Polri yang sudah memulangkan Irawan ke rumah," ujar Teti.
• Polisi Ralat Jumlah Korban, Ini Kisah Perjuangan Mandor Selamatkan Nyawa usai Disandera KKB Papua
Diselamatkan TNI
Irawan Maulana bukan pekerja PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan jalur Trans Papua.
Irawan Maulana bekerja di satu provider telekomunikasi.
Tugasnya memasang kabel telekomunikasi.
Saat kejadian penembakan, Irawan Maulana memang tengah berada di lokasi.
Ia kini berhasil diselamatkan TNI dan berada di Wamena.
"Informasi terakhir adik saya ada di Wamena. Cuma enggak tahu kapan pulang ke Garut," ujar Maspupah (27), kakak Irawan Maulana saat ditemui Tribun di rumahnya di Garut, Jumat (7/12/2018).
• Firasat Istri Korban Pembantaian di Nduga Papua, Sempat Larang Suami ke Lokasi Proyek Jembatan
Maspupah yang didampingi ibunya Uyu (60), awalnya enggan memberikan keterangan saat Tribun tiba. Keduanya mengaku kaget karena sejak Kamis (6/12/2018) banyak orang yang datang ke rumahnya.
"Saya juga baru tahu kemarin kalau adik saya hampir jadi korban penembakan. Banyak tentara sama polisi ke rumah," ucapnya.
Irawan selama ini memang tak banyak memberi kabar kepada keluarga.
Sesekali Irawan menelepon kepada saudaranya. Menurut Maspupah, Irawan sudah bekerja selama delapan bulan di Papua.
"Kalau dia (Irawan) telepon, saya sama ibu juga enggak banyak ngobrol. Cuma kasih kabar saja kalau lagi kerja di daerah mana," katanya.
Diakui Maspupah, di kampungnya banyak yang bekerja ke Papua.
Hanya saja setiap orang tak berada di satu lokasi yang sama saat bekerja. Irawan pun diajak temannya untuk bekerja di Papua.
"Sebelumnya dia kerja di Jakarta. Terus beberapa hari sebelum ke Papua baru bilang mau kerja di sana. Cuma bila kerjanya pasang kabel sinyal telepon. Enggak kasih tahu nama perusahaannya," ucapnya.
Meski sempat kaget karena adik bungsunya itu hampir menjadi korban penembakan, Maspupah sudah lega mendengar kabar adiknya selamat.
Ia berharap adiknya bisa segera pulang dan berkumpul dengan keluarga.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Korban Selamat dari Aksi Brutal KKB Tiba di Bandung, Kapolda Jabar Terharu
